LBH Sebut Renovasi Kanjuruhan Bagian dari Pengaburan Fakta

Mereka menolak renovasi Stadion Kanjuruhan

Malang, IDN Times - Pada Kamis (08/06/2023) sore terjadi demontrasi oleh ratusan orang di depan Balai Kota Malang. Massa aksi ini tergabung dalam Aksi Kamisan Tragedi Kanjuruhan ini terdiri dari Solidaritas Masyarakat Sipil bersama para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan. Mereka meneriakkan pengusutan tuntas pada Tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 jiwa.

Mereka dalam kesempatan tersebut juga menolak rencana renovasi Stadion Kanjuruhan yang jadi lokasi tragedi pada 01 Oktober 2022 lalu. Pasalnya rekonstruksi belum pernah dilakukan sama sekali di Stadion Kanjuruhan.

1. YLBHI LBH Pos Malang menyebutkan renovasi Stadion Kanjuruhan merupakan upaya pengaburan fakta

LBH Sebut Renovasi Kanjuruhan Bagian dari Pengaburan FaktaAksi Kamisan Tragedi Kanjuruhan yang menolak renovasi Stadion Kanjuruhan. (Instagram/@ase87revolt)

Perwakilan YLBHI LBH Pos Malang, Daniel Siagian menjelaskan jika renovasi Stadion Kanjuruhan adalah bentuk upaya pengaburan fakta Tragedi Kanjuruhan. Menurutnya sangat janggal ketika stadion ini direnovasi padahal rekonstruksi kerusuhan pada 01 Oktober 2022 sama sekali belum dilaksanakan di sana. Hal ini menurutnya berpotensi akan memperumit proses pencarian keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan.

"Yang jelas artinya ada pengaburan fakta. Ada upaya menghilangkan barang bukti yang jelas di TKP (Tempat Kejadian Perkara)," terangnya saat mengikuti Aksi Kamisan Tragedi Kanjuruhan.

Daniel menyindir jika Tragedi Kanjuruhan ini hanya dijadikan bahan proyekan oleh pemerintah. Padahal harusnya fokus pemerintah adalah menyelesaikan proses hukum agar para korban mendapatkan keadilan. Apalagi ia menilai janggal kalau rekonstruksi hanya dilakukan di halaman Polda Jawa Timur.

"Jadi alih-alih negara memenuhi keadilan, justru (Tragedi Kanjuruhan) hanya sebagai bahan proyekan. Sehingga kita haris mengawal kasus ini hingga benar-benar tuntas," tegasnya.

Baca Juga: Tim Gabungan Aremania Tolak Renovasi Stadion Kanjuruhan

2. Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan menilai janji DPR RI sebagai janji busuk

LBH Sebut Renovasi Kanjuruhan Bagian dari Pengaburan FaktaAksi Kamisan Tragedi Kanjuruhan yang menolak renovasi Stadion Kanjuruhan. (Instagram/@kamisanmalang)

Salah satu keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang mengikuti Aksi Kamisan Tragedi Kanjuruhan, Bambang Lesmono, mengatakan kalau ia sudah muak dengan janji-janji pejabat di Indonesia. Ia dijanjikan oleh banyak pejabat dan wakil rakyat di DPR RI kalau Tragedi Kanjuruhan akan diselesaikan dengan adil. Tapi faktanya kini mereka seolah-olah menjadikan tragedi ini sebagai angin lalu.

"Saya sampai sekarang masih ingat janji para DPR itu. Janji busuk! Mana tanggungjawabnya, hanya kata-kata kiasan untuk keluarga korban," protesnya.

Faktanya kini Stadion Kanjuruhan yang jadi saksi bisu Tragedi Kanjuruhan sekaligus kunci pengusutan tuntas Tragedi Kanjuruhan justru akan direnovasi. Oleh karena itu, pria asal Turen, Kabupaten Malang, ini menegaskan akan menolak upaya renovasi stadion berkapasitas 30 ribu sampai 38 ribu penonton ini.

"Kita dengan tegas menolak pembongkaran Stadion Kanjuruhan. Jangan sampai bukti Kanjuruhan dibongkar," ujarnya.

3. Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan mengatakan mereka belum mendapat kesejahteraan dan keadilan hingga saat ini

LBH Sebut Renovasi Kanjuruhan Bagian dari Pengaburan FaktaAksi Kamisan Tragedi Kanjuruhan di depan Balai Kota Malang. (IDN Times/istimewa)

Sembilan bulan sudah Tragedi Kanjuruhan terjadi, keluarga korban mengeluhkan mereka tidak mendapat perhatian dari pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah. Mereka menyebut kalau kondisinya saat ini sangat jauh dari kata sejahtera. Apalagi jika harus membahas keadilan yang mereka dapatkan di negeri ini.

"Sembilan bulan kami melewati ini (Tragedi Kanjuruhan), tapi tidak ada kesejahteraan bagi kami. Padahal ini nyawa bukan ludruk," bebernya.

Bambang yang kehilangan seorang putri dalam Tragedi Kanjuruhan bertekad akan terus berjuang dalam menegakkan keadilan. Ia tidak peduli dengan segala rintangan yang ada di hadapannya. Ia juga optimis karena kini keluarga korban Tragedi Kanjuruhan bersatu kembali untuk memperjuangkan tekad yang sama.

"Saya tahu kita diremehkan karena tidak tahu hukum. Tapi ada dibelakang kita ada orang-orang yang mendukung keluarga korban," pungkasnya.

Baca Juga: Segera Dikerjakan, Renovasi Stadion Kanjuruhan Telan Biaya Rp1 Triliun

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya