Dahsyatnya Ledakan Petasan yang Hancurkan Rumah di Malang

Ledakan terdengar sampai radius 15 kilometer

Malang, IDN Times - Ledakan dari bubuk petasan di rumah milik Ahmad Hasan Rifai (20) di Dusun Pulosari, Desa Sukosari RT.07/RW.11, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang menggegerkan warga sekitar. Pasalnya ledakan tersebut menghancurkan rumah hingga membuat Hasan tewas di tempat dan 3 orang lainnya luka-luka.

Ledakan yang terjadi pada Sabtu Malam (11/03/2023) sekitar pukul 18.40 WIB ini juga memiliki suara ledakan yang cukup keras. Warga yang tinggal di Kabupaten Kediri juga mendengar suara ledakan tersebut. Sontak kejadian tersebut menjadi perhatian warga sekitar dan berbondong-bondong mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Minggu (12/03/2023) untuk melihat kondisi terkini rumah tersebut.

1. Polres Batu dan Polsek Kasembon langsung memasang garis polisi di rumah Hasan

Dahsyatnya Ledakan Petasan yang Hancurkan Rumah di MalangPolisi saat melakukan olah TKP di lokasi ledakan di Kasembon. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Untuk menghindari warga mendekat ke TKP, pada Minggu pagi polisi dari Polsek Kasembon dan Polres Batu langsung memasang garis polisi. Garis polisi dipasang dengan radius 10 meter dari lokasi rumah Hasan. Beberapa polisi juga berjaga-jaga di sekitar TKP agar tidak ada waga yang nekat masuk ke area rumah. Begitu juga Pasukan Gegana yang bersiaga di lokasi ledakan.

Sementara beberapa warga dan petugas membersihkan puing-puing dan material bangunan. Hal ini untuk mencegah puing-puing yang berpotensi runtuh dan mempermudah olah TKP.

Tak hanya warga, wartawan yang datang ke lokasi juga diminta menjauh dari lokasi ledakan. Karena sejak pagi hari sudah dilakukan olah TKP. Tampak juga anjing dari Unit K-9 mencari barang-barang berbahaya yang berpotensi memicu ledakan lainnya.

Baca Juga: Rumah di Malang Meledak Diduga karena Petasan, Satu Orang Tewas

2. Terjadi 2 kali ledakan di rumah Hasan

Dahsyatnya Ledakan Petasan yang Hancurkan Rumah di MalangPolisi saat melakukan olah TKP di lokasi ledakan di Kasembon. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Salah satu warga menuturkan kalau ledakan terjadi 2 kali saat kejadian. Ia juga menurutkan saat kejadian ia tengah selesai menunaikan ibadah Maghrib, tiba-tiba dikejutkan ledakan tersebut.

"Saya saat itu selesai Salat Maghrib, tiba-tiba ada 2 kali ledakan. Padahal rumah saya di Desa Bayem, tapi terdengar keras sekali," beber salah satu warga, Sukasto.

Ia juga mengatakan kalau jarak rumahnya ke TKP sekitar 6 kilometer. Ia lalu hari ini datang untuk melihat sendiri ledakan yang menghebohkan warga Malang Barat ini.

3. Terdengar ledakan hingga Kabupaten Kediri

Dahsyatnya Ledakan Petasan yang Hancurkan Rumah di MalangPolisi saat melakukan olah TKP di lokasi ledakan di Kasembon. (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Tak hanya warga sekitar Kasembon saja yang mendengar ledakan tersebut, Wiwik yang merupakan warga Kandangan, Kabupaten Kediri juga mendengar 2 kali ledakan dari rumahnya. Jarak rumahnya dengan rumah Hasan sekitar 15 kilometer.

"Dari rumah saya terdengar 2 kali ledakan, yang paling keras itu ledakan kedua. Dari rumah saya di Kediri juga terdengar jelas, padahal jaraknya 15 kilometer," tuturnya.

Lebih lanjut, Wiwik menjelaskan ternyata dirinya adalah kerabat korban Hasan. Ia mengatakan jalau rumah yang hancur ternyata merupakan rumah milik nenek Hasan. Wiwik juga tidak menyangka jika Hasan membuat petasan, ia selama ini tidak tahu keahlian Hasan tersebut.

"Hasan ini sebenarnya tinggal di Pare (Kediri), ikut kerja di sawah dengan ibunya. Tapi kadang ke sini (Kasembon) ke rumah neneknya," pungkasnya.

Baca Juga: Pengakuan Warga saat Ledakan Petasan di Blitar

Rizal Adhi Pratama Photo Community Writer Rizal Adhi Pratama

Menulis adalah pekerjaan untuk merajut keabadian. Dengan menulis kita meninggalkan jejak-jejak yang menghiasi waktu. Tulisan dan waktu adalah 2 unsur yang saling tarik menarik membentuk sejarah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya