Tes CPNS di Madiun, Peserta Bawa Jimat

Sakti mana sama amplop?

Madiun, IDN Times -  Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mulai mengikuti tes pada Selasa (6/11) hingga Jumat (9/11). Seleksi yang berlangsung selama empat hari di Wisma Haji Kota Madiun itu diikuti 3.782 orang pelamar yang dinyatakan memenuhi syarat. 

Ribuan peserta tes itu merebutkan 420 kuota CPNS  yang ditetapkan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Adapun formasinya meliputi tenaga kependidikan, tenaga kesehatan, penunjang infrastruktur, dan termasuk honorer K-2 yang selama ini sudah bekerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ngawi. Uniknya salah satu peserta membawa jimat dengan alasan keberuntungan.

1. Ada yang bawa lempeng besi

Tes CPNS di Madiun, Peserta Bawa JimatIDN Times/Nofika Dian

Ketua seksi pelaksanaan SKD Kabupaten Madiun, Sri Diana membenarkan temuan jimat itu. Sejak tes digelar hari pertama, yakni Sabtu (3/11) hingga hari terakhir Senin (5/11), panitia selalu menemukanya meski jumlahnya minim, yakni belasan. "Yang menonjol saat hati kedua, ada yang bawa lempeng besi segala," kata Diana. 

SKD bagi Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Madiun memang digelar di lokasi yang sama, yakni Wisma Haji Kota Madiun. Di tempat itu pula pelaksanaan tes CPNS bagi Kota Madiun, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan dilangsungkan. 

2. Sempat ditemukan bungkus kertas hingga kunyit

Tes CPNS di Madiun, Peserta Bawa JimatIDN Times/Nofika Dian

Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Ngawi, Sumarsono, mengatakan ribuan peserta itu mengikuti seleksi kompetensi dasar (SKD) secara bergiliran. Setiap sesi dengan durasi waktu 90 menit  diikuti 190 peserta sesuai dengan jumlah piranti komputer yang disediakan panitia. 

Setiap harinya, ia melanjutkan, berlangsung sebanyak enam sesi khususnya Selasa hingga Kamis. Sedangkan pada Jumat, pelaksanaan seleksi hanya dibagi menjadi dua sesi. "Seleksi berlangsung di satu ruangan. Peserta dengan formasi berbeda dicampur sesuai dengan nomor urut," kata Sumarsono, Selasa (6/11).

Sumarsono menuturkan, hingga sesi ketiga SKD hari pertama panitia tidak menemukan barang berbahaya maupun aneh yang nekat dibawa peserta menerobos petugas yang berjaga. "Tidak seperti kemarin (SKD Kabupaten Madiun) yang ditemukan sejumlah jimat," ujar dia. Jimat yang sedianya bakal dibawa masuk ke ruang ujian itu di antaranya berupa rajah, bungkusan kertas, dan kunyit. 

Baca Juga: Rejeki Takkan ke Mana! Jangan Takut Tak Lulus Tes CPNS  

3. Pemeriksaan peserta hingga tiga lapis sebelum masuk ruang tes

Tes CPNS di Madiun, Peserta Bawa JimatIDN Times/Nofika Dian

Pemeriksaan peserta SKD sebelum memasuki ruang ujian sangat ketat. Peserta yang mengenakan baju berwarna putih dan bawahan hitam harus mengikuti registrasi. Nomor yang mereka cetak sendiri diserahkan ke petugas dari BKD di depan pintu masuk. 
Setelah nomor dinyatakan tidak bermasalah, peserta masuk ke gedung. Mereka kembali harus mengikuti aturan main sebelum mengikuti SKD. Tas dan sejumlah barang seperti jam tangan dan ikat pinggang harus dilepas. Lantas dititipkan ke panitia yang bertugas pada bagian itu. 

"Hanya nomor ujian, pensil dan KTP yang boleh dibawa masuk," ujar Sumarsono. 
Di saat tas telah dititipkan, peserta masih tetap harus diperiksa. Panitia menjulurkan metal detector ke tubuh peserta. "Yang paling kami waspadi adalah ada peserta yang membawa masuk HP. Bisa jadi digunakan komunikasi dengan pihak di luar meski alat pengacak sinyal sudah dipasang di ruang ujian," jelas Sumarsono. 

Baca Juga: Kabupaten Sumenep Mulai Adakan Tes CPNS Hari Ini

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya