Soal Pendidikan yang Cocok Bagi Anak, Begini Tips dari Kak Seto
IDN Times/Nofika Dian Nugroho
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
MADIUN, IDN Times – Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto, mengatakan anak perlu dilibatkan dalam komunikasi di dalam keluarga. Langkah ini untuk meningkatkan kedekatan emosial antara orangtua dengan buah hati yang sedang dalam masa pencarian jati diri.
Untuk itu, psikolog anak ini menyatakan perlunya menghidupkan kembali kegiatan mendongeng bagi anak-anak. Selain mampu meningkatkan kreativitas, tradisi yang mulai ditinggalkan seiring kecanggihan teknologi ini dapat menghangatkan hubungan psikologis antara orang tua dan anak.
“Kegiatan lanjutan dari mendongeng perlu membiasakan rapat keluarga secara terbuka yang berguna bagi perkembangan emosi anak,’’ kata Seto usai menjadi narasumber dalam workshop bertajuk minat baca, sehari mendongeng di Pendapa Muda Graha Pemerintah Kabupaten Madiun, Jumat (14/12).
1. Orang tua cenderung main perintah kepada anak
IDN Times/Nofika Dian NugrohoSaat ini, menurut Kak Seto, orang tua lebih cenderung memposisikan diri sebagai bos atau atasan ketika memberikan pendidikan kepada anak. Ketika anak melakukan kesalahan maka langsung dimarahi. Larangan keras pun terucap dari mulut orang tua.
“Main perintah, main instruksi, main komando tapi tidak mau mendengar suara anak,’’ ujar dia.
2. Anak mencari pelampisan di luar rumah
IDN Times/Nofika Dian NugrohoKondisi itu, kata Seto, membuat posisi anak kian terpojok. Tak jarang dari mereka yang akhirnya melampiaskan permasalahan itu di luar rumah. Perilaku menyimpang kian berpotensi dilakukan oleh anak. Apalagi, mereka merasa tidak mampu mengakatualisasikan dirinya di dalam keluarga.
“Akhirnya banyak yang kabur dari rumah. Bisa lari ke LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender), merokok, narkoba, geng motor, dan sebagainya,’’ Seto menjelaskan.
3. Mendongeng mampu meningkatkan minat baca
IDN Times/Nofika Dian NugrohoKepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Madiun, B. Eko Yunianto, menjelaskan tujuan workshop bertajuk minat baca, sehari mendongeng itu untuk meningkatkan wawasan guru-guru PAUD. Sebab, mereka memberikan pendidikan dini secara langsung kepada anak-anak.
“Dengan senang mendongeng maka minat baca akan meningkat. Membaca merupakan modal anak-anak untuk berkembang lebih kreatif,’’ ujar Eko.
