Sebagian Warga Madiun Masih Kurang Tepat Memakai Masker

Tidak menutupi hidung

Madiun, IDN Times - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes-PPKB) Kota Madiun dr. Agung Sulistya Wardani mengatakan, pemakaian masker oleh sebagian warga kurang tepat. Bagi kalangan pedagang di pasar tradisional, misalnya, masih sering memasang masker di dagu dan hidungnya kelihatan dari depan maupun samping.

1. Diketahui saat Dinkes melakukan rapid test massal

Sebagian Warga Madiun Masih Kurang Tepat Memakai MaskerIlustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Kurang tepatnya penggunaan masker diketahuinya ketika ikut melakukan rapid test bagi para pedagang di empat pasar tradisional, yakni pasar Besar, Kojo, Srijaya, dan Kawak sejak 1 hingga 3 Januari 2021.

"Kami sempat memberikan teguran agar memakai masker secara benar untuk mencegah penularan COVID-19," kata Wardani, Senin (4/1/2021).

2. Ada pedagang di pasar tradisional yang positif COVID-19 dan meninggal

Sebagian Warga Madiun Masih Kurang Tepat Memakai MaskerIlustrasi seorang pasien COVID-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica

Selain cara pemakaian, ia melanjutkan, jenis masker yang dipakai mayoritas pedagang tidak standar lantaran hanya satu lapis. Padahal, yang dianjurkan terdiri dari tiga lapis. Oleh karena itu, petugas Dinkes PPKB juga membagikan salah satu alat pelindung diri itu kepada pedagang yang mengikuti tes cepat COVID-19.

"Rapid test ini dilakukan sebagai tindak lanjut adanya pedagang pasar tradisional yang positif dan meninggal," ujar dia tanpa menyebut jumlah pedagang pasar yang terkonfirmasi maupun yang meninggal dunia. 

Baca Juga: Setelah Merlion, Pemkot Madiun Akan Bikin Menara Eiffel

3. Sebanyak 650 perang di pasar tradisional dinyatakan reaktif

Sebagian Warga Madiun Masih Kurang Tepat Memakai MaskerPetugas medis menunjukkan hasil screening rapid test non reaktif pasien di tenda darurat di depan IGD RSU Cut Meutia Aceh Utara, Aceh, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/Rahmad)

Sementara itu, hasil dari rapid test massal yang dilakukan dinkes tercatat sebanyak 650 dari 2.810 pedagang pasar tradisional dinyatakan reaktif COVID-19. Mereka menjadi perhatian khusus dan akan di tes usap atau swab test dan ditelusuri kontak eratnya.

"Untuk yang berasal dari luar kota akan kami feedback-kan ke dinkes wilayah untuk ditindaklanjuti. Namanya pasar, pedagang tidak hanya dari dalam kota," Wardani menjelaskan. 

Sebagian Warga Madiun Masih Kurang Tepat Memakai MaskerInfografis Gerakan 3M (IDN Times/Ryann Rezza Ardiansyah)

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: Pasar Besar Madiun Tutup 3 Hari Setelah Ada Pedagang Positif COVID-19

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya