Satu Pedagang Meninggal karena COVID-19, Pasar Nglames Madiun Ditutup

Seorang warga diketahui reaktif

Madiun, IDN Times - Pasar di Kelurahan Nglames, Kecamatan/Kabupaten Madiun ditutup menyusul adanya seorang pedagang yang positif COVID-19. Hasil tes swab baru keluar setelah pedagang tersebut meninggal dunia pada Sabtu (8/8/2020).

“Pasar Nglames ditutup selama tujuh hari dan akan kembali buka tanggal 15 Agustus 2020,” kata Kepala Puskesmas Madiun dr Eva Rista, Rabu (12/8/2020).

1. Pihak-pihak yang sempat kontak langsung terus ditelusuri

Satu Pedagang Meninggal karena COVID-19, Pasar Nglames Madiun DitutupIlustrasi rapid test COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Selama pasar tidak beroperasi, pihak puskesmas, dinas kesehatan, serta instansi lain yang terkait melakukan sterilisasi pasar dengan penyemprotan disinfektan. Selain itu, mereka juga menelusuri sejumlah pedagang maupun warga yang pernah melakukan kontak langsung dengan pedagang tersebut.

Tidak hanya itu, rapid test juga dilakukan kepada 150 pedagang. Seorang di antaranya diketahui reaktif dan akan ditindaklanjuti dengan tes cepat lanjutan hingga tes swab.

2. Warga sempat panik

Satu Pedagang Meninggal karena COVID-19, Pasar Nglames Madiun DitutupIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Sudarwanto, salah seorang tokoh masyarakat Kelurahan Nglames menyatakan bahwa kasus COVID-19 di wilayahnya membuat warga panik. Mereka khawatir tertular virus corona yang dibawa pedagang tersebut.

Namun demikian, pihak pemerintah desa bersama beberapa warga berupaya meredam kepanikan warga. Salah satu caranya dengan memberikan informasi yang tepat tentang COVID-19, cara mendeteksi, dan mengobatinya.

3. Pasar dan lingkungan rumah warga yang meninggal karena COVID-19 di-lockdown

Satu Pedagang Meninggal karena COVID-19, Pasar Nglames Madiun DitutupSalah satu pintu masuk ke permukiman di Kelurahan Nglames, Kecamatan/Kabupaten Madiun ditutup untuk warga luar daerah. Dok.IDN Times/Istimewa

Upaya lain yang dilakukan, lanjut Sudarwanto, dengan melakukan lockdown lokal selama 14 hari. Terutama di sekitar pasar dan rumah warga yang meninggal akibat COVID-19.

“Untuk satu yang reaktif sudah melakukan isolasi mandiri dan kebutuhan makannya dikirim oleh warga,” ujar dia.

Sementara itu, pedagang di Pasar Nglames ini diduga tertular COVID-19 ketika menjenguk temannya yang sakit. Sehari kemudian, pria yang bersangkutan mengalami mual dan muntah hingga akhirnya diperiksa dan di­-rapid test. Lantaran hasilnya reaktif, maka dirujuk dan dikarantina di Rumah Sakit Dolopo, Kabupaten Madiun.

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya