Saat Sebagian Alat Pancar Sinyal WiFi Gratis di Kota Madiun Dipindah

Ada 1300 titik WiFi di Kota Madiun, keberadaannya amat vital

Madiun, IDN Times – Firman, warga Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun masih ingat saat mengawali usaha menjual pakaian yang dijalaninya. Sekitar setahun lalu, ia membeli produk dari toko online atau daring lalu dijualnya kembali secara offline.

Untuk memesan barang, pria berusia 33 tahun itu mengakses internet gratis menggunakan smartphone miliknya. Saat itu, sinyal Wireless Fidelity (WiFi) publik yang disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun masih bisa ‘menembus’ rumahnya.

Namun, sejak tiga bulan lalu fasilitas tersebut tidak bisa lagi dinikmati Firman. Sebab, alat pemancar sinyal WiFi yang sebelumnya dipasang di dekat rumahnya dipindah ke pos kamling yang jaraknya sekitar 200 meter. Sementara, radius sinyal internet tanpa kabel ini dibatasi 0 hingga 30 meter. 

“Karena jarak rumah saya dengan pos kamling (yang dilengkapi alat pemancar sinyal WiFi) jauh” kata dia, Kamis (1/8).

1. Wifi gratis merangsang warga melakukan usaha daring

Saat Sebagian Alat Pancar Sinyal WiFi Gratis di Kota Madiun DipindahPhoto by S O C I A L . C U T on Unsplash

Usaha Firman sudah berjalan. Permintaan dari pelanggan kian bertambah terutama menjelang Lebaran lalu. Untungnya pemesanan ke toko daring tetap bisa dilakukan dari rumah. Ia memasang layanan Indonesia Digital Home (Indohome) dari PT Telekomunikasi Indonesia setelah pemancar WiFi gratis digeser.

Firman melakukannya karena jaringan internet sudah menjadi kebutuhannya. Selain untuk berjualan baju, ayah dari dua anak ini juga melayani pembuatan desain produk. Usaha ini bekerjasama dengan seorang desainer yang sudah lama berteman dengannnya. “Referensi desainnya cari di internet untuk ditawarkan kepada klien,” ujar dia.

2. Wifi gratis bisa diakses di 1.300 titik yang lokasinya tersebar

Saat Sebagian Alat Pancar Sinyal WiFi Gratis di Kota Madiun DipindahIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Firman merupakan satu dari sekian warga Kota Madiun yang membutuhkan jaringan internet. Karena itu, Pemerintah Kota Madiun semakin terdorong untuk memasang piranti pemancar sinyal WiFi publik. Adapun tujuannya agar warga dapat mengakses internet dari smartphone maupun laptop dengan lebih mudah dan murah.

Untuk bisa memanfaatkan fasilitas itu warga cukup mendatangi lokasi yang telah dipasangi piranti pemancar sinyal WiFi publik ini. Berdasarkan data dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemerintah Kota Madiun, WiFi gratis ini tersedia di sejumlah tempat. Lokasinya menyebar dengan jumlah sekitar 1.300 titik.

“Seperti di fasum (fasilitas umum), pos kamling, dan ruang terbuka hijau,” kata Kepala Seksi Layanan Aplikasi dan Tata Kelola Pemerintahan Elektronik Diskominfo Pemerintah Kota Madiun Noor Aflah.

3. Jarak pancar sengaja dibatasi agar warga tetap bisa berkumpul di pos kamling

Saat Sebagian Alat Pancar Sinyal WiFi Gratis di Kota Madiun Dipindahteds.com.au

Menurut dia, warga harus berada pada radius 0 hingga 30 meter dari lokasi terpasangnya pemancar sinyal untuk dapat menikmati layanan internet gratis ini. Pihak Diskominfo sengaja menerapkan pembatasan ruang demi menjaga hubungan personel antarwarga tetap terjaga di era teknologi informasi sekarang ini. “Biar tetap bisa berkumpul (saat mengakses Internet di pos kamling). Kalau memang ada warga yang akhirnya memasang WiFi sendiri (karena pemindahan alat pancar ya syukur,” ujar Aflah sembari menyatakan sejak beberapa bulan terakhir ada pemindahan alat dari sejumlah rumah ketua Rukun Tetangga (RT) ke pos kamling. 

Program WiFi gratis sudah berjalan sejak 2017. Jumlah lokasinya selalu bertambah setiap tahunnya. Adapun pemasangan yang ditargetkan pada tahun ini mencapai 1.400 titik. Dari jumlah tersebut telah terealiasi 1.300-an titik dan 100 lokasi lain yang menjadi kekurangannya bakal dipasang secara bertahap. “Untuk alokasi anggarannya sekitar Rp 4,7 miliar yang bersumber dari APBD murni,” kata Aflah.

4. Wifi gratis hanya salah satu penunjang menuju smart city

Saat Sebagian Alat Pancar Sinyal WiFi Gratis di Kota Madiun DipindahIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Ahli Information Technology (IT) Profesor Marsudi Wahyu Kisworo , menyatakan bahwa keberadaan fasilitas internet gratis menjadi salah satu alat yang dibutuhkan untuk memudahkan Kota Madiun menuju smart city. Namun, teknologi informasi bukan satu-satunya bidang yang menopang suksesnya program yang dijalankan di 100 kota/kabupaten se-Indonesia itu.

“IT hanya salah satu alat saja. Keberhasilan smart city berada pada komitmen kepala daerah yang diterjemahkan dalam program dan anggaran,” kata pria yang ditunjuk sebagai konsultan pendamping dalam program smart city di Kota Madiun ini.

5. Promosikan potensi daerah dinilai lebih cepat jika berbasis IT

Saat Sebagian Alat Pancar Sinyal WiFi Gratis di Kota Madiun DipindahDok. IDN Times/Istimewa

Ia menjelaskan, melalui IT potensi suatu daerah dapat dipromosikan lebih cepat. Karena itu, pengelolaan potensi tersebut harus dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan pengusaha agar kesejahteraan meningkat melalui program smart city.

Marsudi mencontohkan keberhasilan Banyuwangi yang telah menjalankan smart city lebih dulu. Menurut dia, Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu mampu memaksimalkan potensi alamnya yang indah menjadi destinasi wisata. Lantas, mempromosikannya melalui media sosial dan kemudian mampu meningkatkan kunjungan pelancong secara drastis. Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga ikut naik. 

Baca Juga: Kota Madiun Segera Miliki Sunday Market  

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya