Muncul Klaster Hajatan, Dinkes Madiun Perluas Tracing

Giliran pihak keluarga pengantin pria jalani rapid test

Madiun, IDN Times - Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun melakukan tracing kepada warga Dukuh Kedungrejo, Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Senin (14/6/2021). Upaya ini untuk mengetahui penyebaran COVID-19 dari klaster hajatan di Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu. 

Hajatan pernikahan itu berlangsung beberapa hari lalu. Sebanyak 66 warga Dukuh Bulerejo dinyatakan reaktif COVID-19 berdasarkan hasil rapid test antigen. Lima di antaranya dinyatakan positif setelah menjalani tes swab PCR dan kini diisolasi di RSUD Dolopo.

1. Tes Swab menunggu munculnya gejala lebih lanjut

Muncul Klaster Hajatan, Dinkes Madiun Perluas TracingIlustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Oleh karena itu, tracing diperluas. Sebanyak 28 warga Dukuh Kedungrejo, Desa Mojopurno Kecamatan Wungu yang merupakan pihak keluarga yang ikut mengantar pengantin pria telah menjalani rapid test GeNose dan antigen. Apabila ada gejala lebih lanjut maka tes swab PCR akan dilakukan.

"Termasuk dengan warga di Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan (baik keluarga maupun warga yang rewang pada hajatan di rumah pengantin perempuan)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Soelistyo Widyantono.

 

2. Tracing masih akan terus digelar

Muncul Klaster Hajatan, Dinkes Madiun Perluas TracingPetugas melakukan tracing di Dukuh Kedungrejo, Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Senin (14/6/2021). Dok.IDN Times/Istimewa

Untuk mengetahui penyebaran COVID-19 lebih lanjut, ia menyatakan bahwa petugas Dinkes akan tetap melakukan tracing. Selain itu, warga yang merasa menjadi kontak erat dengan keluarga pengantin maupun pihak yang hadir dan membantu hajatan diharapkan melaporkan diri kepada petugas.

Dengan demikian, upaya penanggulangan lanjutan dapat segera dilakukan. "Kami bertugas pada bidang 3T (testing, tracing, dan treatment). Untuk menggalakkan 5M merupakan tugas Satgas COVID-19, termasuk di tingkat RT maupun desa," ujar Soelis.

Baca Juga: Klaster Hajatan Lamongan Meluas, 9 Orang Meninggal

3. Daerah tempat tinggal mempelai perempuan lock down

Muncul Klaster Hajatan, Dinkes Madiun Perluas TracingIlustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan, Kecamatan Wungu yang merupakan daerah tempat tinggal pengantin perempuan menerapkan lockdown skala kecil. Akses menuju wilayah tersebut ditutup dengan menggunakan bambu. Warga setempat maupun dari luar kawasan tidak dapat keluar masuk.

Sejumlah warga yang terlibat dalam pernikahan masih menjalani karantina mandiri di kediaman masing - masing. Mereka mengalami gejala seperti batuk dan pilek setelah resepsi temanten rampung digelar pada 2 Juni lalu.

Baca Juga: Bertambah Satu, Korban Klaster Hajatan di Lamongan Capai 13 Orang

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya