Mudik, KAI Madiun Terjunkan Ribuan Personel dan Dua Anjing Pelacak

Bertugas selama 22 hari

Madiun, IDN Times – PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun menerjunkan lebih dari 2.400 personel. Mereka yang berasal dari internal PT KAI, TNI maupun Polri itu bertugas selama posko angkutan Lebaran 2019 berlangsung sejak Minggu (26/5) hingga (16/6)

Tidak hanya itu, dua unit anjing pelacak (K9) juga dilibatkan dalam mengamankan dan menjaga kelancaran arus mudik dan balik Idul Fitri. “Untuk anjing pelacak akan disiagakan di Stasiun Madiun,” kata Vice President Daop 7 Madiun Wisnu Pramudyo usai gelar pasukan kesiapan angkutan Lebaran di halaman PT KAI Daop 7 Madiun, Minggu (26/5).

1. Lalu lintas kereta semakin padat setelah double track beroperasi

Mudik, KAI Madiun Terjunkan Ribuan Personel dan Dua Anjing PelacakIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Ia lantas menyatakan bahwa posko angkutan Lebaran kali ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Salah satunya dengan beroperasinya jalur ganda alias double track antara Stasiun Baron (Nganjuk) – Stasiun Babadan (Kabupaten Madiun) dengan  panjang 58,75 kilometer telah difungsikan.

Menurut Wisnu dengan beroperasinya double track, maka lalu lintas kereta yang melintas semakin padat. Ketika hari biasa atau di luar masa angkut Lebaran tercatat hanya 120 perjalanan. Namun, saat arus mudik dan balik dijadwalkan ada 168 perjalanan kereta yang melintasi wilayah PT KAI Daop 7 Madiun.

Jalur kereta yang masuk wilayah kerja Daop ini membentang di Ngawi, Magetan, Kota/Kabupaten Madiun, Nganjuk, Jombang, Kediri, Tulungagung, dan Blitar. “Maka, dengan adanya double track kami menambah PJL (petugas jalan lintasan) karena perjalanan kereta semakin cepat,” ujar dia.

Baca Juga: 5 Pesan Menhub Budi Jelang Musim Mudik kepada SDM Perkeretaapian

2. Double Track pangkas 7-10 menit perjalanan kereta

Mudik, KAI Madiun Terjunkan Ribuan Personel dan Dua Anjing PelacakIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Bertambah cepatnya perjalanan kereta ini berkisar antara 270 menit hingga 300 menit per hari. Perhitungan itu berdasarkan jumlah persilangan di antara Stasiun Babadan – Baron sebanyak 30 titik. Pada satu persilangan membutuhkan waktu antara 7 hingga 10 menit bagi kereta untuk bergantian melintas.

Double track sudah berfungsi dengan baik. Maka, perlu kewaspadaan ekstra bagi pengguna jalan ketika melintasi jalur terutama yang tidak berpalang pintu,” Wisnu menuturkan.

3. AMUS juga disiapkan di daerah rawan bencana

Mudik, KAI Madiun Terjunkan Ribuan Personel dan Dua Anjing PelacakIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Selain bagi pengguna jalan, kewaspadaan juga perlu ditingkatkan oleh tim dari PT KAI. Apalagi, di wilayah Daop 7 Madiun terdapat tiga titik yang rawan ambles, yakni di antara Stasiun Walikukun – Kedunggalar (Ngawi), Barat (Magetan) – Kota Madiun, dan Kota Madiun – Babadan (Kabupaten Madiun).

Karena itu, alat material untuk siaga (AMUS) telah disiagakan di sembilan stasiun, yaitu Walikukun, Madiun, Caruban, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Kediri, dan Blitar. Selain untuk menanggulangi ambles, AMUS juga disiapkan jika terjadi longsor dan banjir yang kemungkinan terjadi.

Baca Juga: Kelompok Tani di Kota Madiun Kembangkan Beras Sehat 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya