Massa Kawal Sidang Pembunuhan Pesilat, Pemkot Madiun Siagakan Damkar

Tokoh dari sejumlah perguruan silat diajak diskusi

Madiun,IDN Times – Wali Kota Madiun Maidi mengumpulkan sejumlah tokoh untuk mengantisipasi bentrokan selama persidangan kasus pembunuhan dengan korban seorang yang loyal terhadap salah satu perguruan silat. Sidang perkara ini mulai digelar di Pengadilan Negeri Kota Madiun sejak Senin (25/11).

Setiap sidang digelar, massa dalam jumlah banyak dari salah satu perguruan silat mendatangi PN. Mereka mengawal jalannya persidangan yang kini masih memasuki agenda pemeriksaan saksi-saksi.

“Semua tokoh masyarakat, organisasi politik, pencak silat kami hadirkan untuk membuat Madiun tetap aman dan damai,” kata Maidi usai pertemuan di ruang 13 Pemkot Madiun, Senin (9/12).

1. Pesilat bikin onar akan dikeluarkan dari organisasi

Massa Kawal Sidang Pembunuhan Pesilat, Pemkot Madiun Siagakan DamkarWali Kota Madiun Maidi. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Dalam pertemuan itu, ia menuturkan, seluruh pihak sepakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketentraman. Tokoh dari perguruan silat juga menegaskan jika ada anggotanya yang membuat keributan akan ditindak tegas.

Selain menyerahkan penanganan kasus kepada aparat penegak hukum, oknum anggota perguruan silat akan dikeluarkan dari organisasi. “Kalau ada yang membuat anarkis, maka (yang bersangkutan) tidak akan ada organisasi (pencak silat) yang mengakuinya sebagai anggota,” ujar mantan Sekda Kota Madiun itu.

2. Cegah keributan menjadi perhatian di ‘Kota Pendekar’

Massa Kawal Sidang Pembunuhan Pesilat, Pemkot Madiun Siagakan DamkarIlustrasi mobil pemadam kebakaran.IDN Times/Fariz Fardianto

Kendati demikian, antisipasi terhadap terjadinya kerusuhan yang dapat mengganggu keteriban umum tetap dijalankan. Sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran disiagakan di sejumlah titik. Jika terjadi aksi yang mengarah para aksi anarkis, maka massa akan dihalau dengan semprotan air dari mobil pemadam kebakaran tersebut.

Pencegahan konflik antarpersilat menjadi perhatian Pemkot Madiun. Ini seiring dengan penetapan ikon baru, yakni ‘Kota Pendekar’. Salah satu tujuannya ingin mengubah stigma tentang wilayah yang dulunya rawan bentrokan antarpesilat.

3. Tiga terdakwa diduga melakukan pembunuhan berencana

Massa Kawal Sidang Pembunuhan Pesilat, Pemkot Madiun Siagakan DamkarPers Rilis pembunuhan dengan korban salah satu anggota perguruan silat di Polres Madiun Kota.Dok.IDN Times /Istimewa

Sementara itu, kasus pembunuhan membuat massa salah satu perguruan silat terjadi pada awal September lalu. Dalam peristiwa itu ditetapkan tiga terdakwa, yaitu Heri Cahyono alias Gundul, Irwan Yudho Hartanto alias Kentir, dan Hari Prasetyo.

Ketiganya diduga telah melakukan pembunuhan terhadap Heru Susilo (44), warga Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun secara berencana. Korban diketahui sebagai koordinator parkir di kawasan Alun-Alun Kota Madiun.

 

Baca Juga: Promosikan Kota Pendekar, Madiun bakal Punya Tugu Ikonik

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya