Hari Pertama Dibuka, 1.000 Pelancong Padati Telaga Sarangan

Uji coba menjelang new normal

Magetan, IDN Times – Telaga Sarangan di Kabupaten Magetan dibuka saat menjelang new normal di tengah pandemik COVID-19. Sejak operasionalnya dilangsungkan kembali pada Senin (22/6) kemarin, pengelola mencatat sekitar 1.000 pelancong sudah memadati destinasi wisata yang berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah itu.

1. Kapasitas pengunjung dibatasi 3.000 orang

Hari Pertama Dibuka, 1.000 Pelancong Padati Telaga Saranganwikipedia.org

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan Venly Tomi Nicolas mengatakan bahwa jumlah pengunjung sebanyak itu lebih sedikit bila dibandingkan kapasitas maksimal sebelum ditutup selama tiga bulan lalu. Saat weekend, para  turis bisa mencapai 5.000 orang.

“Kami memang sengaja membatasi jumlah pengunjung, maksimal 3.000 orang,” kata dia saat dihubungi IDN Times, Selasa (23/6).

2. Pelancong tak bermasker dilarang masuk

Hari Pertama Dibuka, 1.000 Pelancong Padati Telaga SaranganIlustrasi. Seorang pengendara terjaring razia masker di Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo. IDN Times/Polsek Girimulyo

Menurut dia, pembatasan pelancong sebagai upaya tetap menjaga physical distancing. Ini merupakan bagian dari protokol kesehatan yang diinstruksikan pemerintah guna mencegah penyebaran COVID-19. Selain itu, pemeriksaan suhu badan juga dilakukan di pintu masuk. “Bagi (pelancong dan warga) yang tidak memakai masker dilarang masuk,” ujar Venly.

Sedangkan di dalam kawasan lokasi wisata juga disediakan tempat mencuci tangan dengan sabun dan air. Penerapan ini diberlakukan bagi pengunjung maupun warga yang mengais rezeki di Telaga Sarangan. “Pelaku UMKM, pengelola hotel, persewaan perahu, dan jasa rental kuda,” kata mantan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Magetan ini.

Baca Juga: Telaga Sarangan, Spot Cantik di Lereng Gunung Lawu Pas Buat Liburan

3. Sebanyak 2.000 orang gantungkan nasib di Telaga Sarangan

Hari Pertama Dibuka, 1.000 Pelancong Padati Telaga SaranganIDN Times/Nofika Dian Nugroho

Ia menyebut jumlah warga yang menggantungkan nasib di kawasan wisata Telaga Sarangan lebih dari 2.000 orang. Sekitar 700 di antaranya bekerja di sektor perhotelan, pedagang sekitar 586 orang, penyewaan kuda untuk mengelilingi telaga sebanyak 102 orang, dan sebagainya.

Sejak destinasi wisata alam ditutup, warga tersebut kelimpungan dan terdampak langsung pandemik COVID-19. Faktor ini menjadi salah satu alasan kembali dibukanya Telaga Sarangan bagi pelancong. “Saat ini masih uji coba selama tiga bulan. Setiap dua minggu, evaluasi dilakukan oleh Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 tentang penerapan protokol kesehatan,” Venly menjelaskan.

Baca Juga: Surut 50 persen karena Kemarau, Telaga Sarangan Sepi Turis

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya