Harganya Selangit, Pemkab Madiun Sediakan Minyak Goreng Murah

Madiun, IDN Times – Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperdakop dan UM) Kabupaten Madiun menggelar operasi pasar (OP) minyak goreng (migor) di halaman kantor organisasi perangkat daerah (OPD) itu, Selasa (18/1/2022). Komoditas itu dijual kepada 750 pengusaha kuliner baik pedagang kaki lima maupun pemilik warung makan di wilayah Kecamatan Mejayan dan sekitarnya.
Masing – masing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendapatkan jatah dua liter migor kemasan. Ini sesuai dengan kuota dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebanyak 1.500 liter yang didatangkan langsung dari Surabaya hari ini.
1. Mendapatkan subsidi dari Pemprov Jawa Timur
Sekretaris Disperdakop dan UM Kabupaten Madiun, Agus Suyudi mengatakan bahwa harga migor kemasan dalam OP itu Rp 14 ribu per liter. Harga itu lebih murah dibandingkan harga di pasaran yang berkisar antara Rp 20 ribu hingga Rp 21 ribu per liter.
“Memang, ada subsidi dari pemerintah provinsi. Kami di daerah hanya menjalankan saja,” ujar dia sembari menyatakan teknis dari OP berdasarkan data dari paguyuban dan dibuktikan dengan kupon dan KTP pelaku UMKM.
2. Dijual kepada PKL dan pemilik warung makan
Dalam menjalankan program itu, pihak Disperdakop dan UM mengalokasikan sasaran OP migor bagi para PKL dan pemilik warung makan. Kalangan ini dinilai lebih membutuhkan komoditas itu lantaran untuk mempertahankan usaha yang dilakoni.
Dengan demikian, Agus menuturkan dapat berperan dalam upaya pemulihan ekonomi. “Setidaknya sedikit membantu pelaku UMKM ketika harga minyak goreng melonjak,” ia menjelaskan
Baca Juga: Harga Minyak Goreng hingga Telur Meroket, Mendag Curhat Sakit Kepala
3. Juga menggandeng pihak swasta untuk OP lanjutan
Lonjakan harga migor berlangsung dalam skala nasional selama beberapa pekan terakhir. Pemerintah pusat berupaya mengendalikannya. Salah satu caranya dengan melakukan operasi pasar di tingkat kabupaten maupun kota melalui pemerintah provinsi. Adapun jadwal dari kegiatan ini secara bergiliran dengan menyesuaikan perkembangan harga migor.
Maka, untuk menggelar operasi pasar lanjutan, pihak Disperdakop setempat menunggu jadwal dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Selain itu, menggandeng pihak distributor dan toko modern untuk melakukan kegiatan yang sama meski nilai subsidinya lebih rendah.
“Sudah ada kesanggupan (dari pihak swasta). Kalau nanti jadi dilakukan, operasi pasar akan digelar di kecamatan lain agar bisa merata meski tidak memenuhi kebutuhan seluruh warga,” Agus memaparkan.
4. Harga selisih 6 ribu per liter
Sumiatun, salah seorang pedagang gorengan merasa terbantu dengan adanya OP migor. Sebab, ia dapat menghemat uang sekitar Rp 12 ribu untuk membeli dua liter migor. “Alhamdulillah bisa terbantu,” ia menuturkan.
Untuk menjalankan usahanya, perempuan paruh baya ini membutuhkan 5 – 6 liter migor per hari. Ini untuk dapat menjual aneka gorengan, seperti ketela, singkong, tahu isi, tempe dan pisang goreng.
Baca Juga: Minyak Goreng Bersubsidi Cuma Jadi Pereda Nyeri