Aliran Air di Tebing Jalur Ponorogo – Pacitan Jadi Pemicu Longsor

hujan deras dan kontur tanah jadi penyebab longsor 

Pacitan, IDN Times – Tanah longsor masih berpotensi menutup jalur Ponorogo – Pacitan. Sebab, tebing dan talud daerah aliran sungai (DAS) Grindulu pada kedua sisinya rawan amblas ketika curah hujan tinggi.

"Adanya kalen (kali kecil) di tebing juga menjadi faktor terjadinya longsor," kata Jatmiko, petugas di Kantor Kecamatan Tegalombo, Pacitan saat dihubungi IDN Times, Senin (28/3/2022).

1. Longsor sempat menutup jalur Ponorogo - Pacitan

Aliran Air di Tebing Jalur Ponorogo – Pacitan Jadi Pemicu LongsorSatu unit ekskavator diterjunkan di lokasi tanah longsor di wilayah Pacitan. Instagram.com/humaspacitan

Kecamatan Tegalombo merupakan salah satu wilayah yang dilintasi jalur antarkabupaten. Itu selain Arjosari dan Pacitan. Pada Sabtu (26/3/2022) sore, tanah longsor terjadi di Dusun Semburan, Desa Ploso, Kecamatan Tegalombo.

Material longsor dengan ketinggian dua meter dan panjang 6 meter menutup jalur provinsi yang menghubungkan Ponorogo – Pacitan. Arus lalu lintas sempat terhambat. Kendaraan dari dua arah berbeda tidak bisa melewati titik longsoran.

Baca Juga: 10 Panorama Sungai Maron di Pacitan, Mirip Alam Amazon, lho!

2. Akses terbuka sejak hari Minggu kemarin

Aliran Air di Tebing Jalur Ponorogo – Pacitan Jadi Pemicu LongsorIlustrasi Longsor (IDN Times/Mardya Shakti)

Menurut Jatmiko, arus lalu lintas kembali normal pada Minggu (27/3/2022) siang. Ini setelah tim gabungan dari BPBD, Dinas PUPR, TNI/Polri dan relawan melakukan pembersihan material longsor.  Proses evakuasi dilakukan dengan dukungan alat berat dari organisasi perangkat daerah terkait.

“Hingga hari ini sudah aman dan bisa dilalui segala jenis kendaraan dari dua arah. Kondisi ini mulai berlangsung sejak kemarin,” ujar dia.

3. Rawan longsor di seluruh wilayah

Aliran Air di Tebing Jalur Ponorogo – Pacitan Jadi Pemicu Longsorinstagram.com/discoverpacitan

Kendati tanah longsor yang menutup jalan berhasil ditanggulangi, pihak terkait tetap menyiagakan alat berat berupa wheel loader di jalur utama tersebut. Sebab, tebing maupun talud DAS Grindulu masih rawan amblas seiring intensitas hujan yang tinggi.

Fokus perhatian tentang potensi tanah longsor tidak hanya di jalur Ponorogo – Pacitan. Namun, di seluruh kecamatan. Sebab, sebagian besar wilayahnya berupa perbukitan kapur yang rentan amblas ketika diterjang hujan deras.

Baca Juga: Jalur Utama Trenggalek-Ponorogo Sudah Bisa Dilewati

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya