15 Rumah Rusak Diterjang Banjir dan Longsor di Ponorogo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ponorogo, IDN Times – Bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Ponorogo mengakibatkan 15 unit rumah terendam dan dua lainnya roboh. Beruntung, perisitiwa akibat tingginya intensitas hujan yang melanda wilayah setempat pada Minggu (13/2/2022) malam, tidak menelan korban jiwa.
Adapun material longsor yang sebelumnya menutup jalan dan mengakibatkan kemacetan telah dibersihkan. Sejumlah warga, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, dan instansi terkait berhasil melakukan evakuasi.
1. Keadaan dinyatakan sudah membaik
Dwi Wijayanto, salah seorang staf Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Ponorogo mengatakan bahwa hingga kini kondisi sudah kondusif. “Saat ini kondisi aman dan terkendali,” kata Dwi seperti yang ditulis dalam rilis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (15/2/2022).
Namun demikian, potensi bencana susulan masih rawan terjadi. Sebab, Badan Meteorologi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan deras disertai angin akan berlangsung hingga Senin (21/2/2022). Sedangkan untuk Ponorogo masih berpotensi hujan ringan.
Baca Juga: Dugaan Ijazah Palsu, Bupati Ponorogo Penuhi Panggilan Polda
2. Warga di DAS sungai dan lereng bukit diminta lebih waspada
Oleh karena itu, pihak BPBD mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, menyiapkan langkah-langkah mitigasi dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. Ketika hujan deras mengguyur dengan durasi yang lama, warga di daerah aliran sungai dan lereng bukit maupun gunung diminta mengungsi.
Upaya ini untuk menghindari korban jiwa maupun luka ketika bencana alam terjadi sewaktu-waktu. Apalagi, simulasi telah dilaksanakan beberapa kali.
3. Tanggul jebol pemicu banjir
Sementara itu, hujan deras dengan durasi lama pada Minggu lalu mengakibatkan banjir di sejumlah titik. Salah satunya di Desa Ngasinan, Kecamatan Jetis. Luapan air bah menggenangi sejumlah rumah akibat jebolnya tanggul sungai yang mengalir di desa setempat.
Selain itu, bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang juga terjadi di belasan titik yang lain. Pasca kejadian, sejumlah warga diketahui mengungsi ke permukiman yang lebih aman. Ini untuk menghindari jatuhnya korban luka maupun meninggal.
Baca Juga: Jalur Utama Trenggalek-Ponorogo Sudah Bisa Dilewati