Tiga Alasan Bupati Badrut Tamam Ubah Nama Stadion Pamekasan 

Selain nama diubah, pengelolaan stadion itu kini diserahkan

Pamekasan, IDN Times - Ada Peristiwa menarik sebelum kick off Semifinal leg 2 Piala Presiden 2019 antara Madura United kontra Persebaya yang dihelat di Stadion Gelora Ratu Pamellingan, Sabtu malam (6/4). Hadirnya Bupati Pamekasan, Badrut Tamam ditemani Presiden Klub Madura United, Achsanul Qosasi di tribun VIP bukan sekadar nonton bareng biasa.

 

1. Mereka menyepakati dua poin

Tiga Alasan Bupati Badrut Tamam Ubah Nama Stadion Pamekasan Dok IDN Times/Istimewa

Pertemuan kedua tokoh sekaligus menandai diubahnya nama stadion. Di hadapan 12 ribu suporter Madura United malam itu, Bupati Badrut Tamam resmi meluncurkan nama baru stadion.  Keduanya juga sepakat untuk menyerahkan pengelolaan stadion dari pemerintah daerah ke pihak swasta. 

Baca Juga: Persebaya Benamkan Madura, "El Classico" Jatim Tersaji di Final

2. Nama stadion diubah

Tiga Alasan Bupati Badrut Tamam Ubah Nama Stadion Pamekasan IDN Times/Musthofa Aldo

Secara umum, tidak ada perubahan yang berarti, hanya ada penambahan kata Madura. Dari Stadion Gelora Ratu Pemellingan (SGRP) menjadi Stadion Gelora Madura Ratu Pamellingan (SGMRP).

"Nama besar stadion adalah Gelora Madura, namun Ratu Pamelingannya tidak kami hapus," kata mantan anggota DPRD Jawa Timur ini.

Pengubahan nama ini adalah yang ke empat kali sejak stadion yang terletak di desa Ceguk itu diresmikan oleh mantan Bupati Pamekasan Ahmat Syafi'i.

3. Alasan menambah kata Madura

Tiga Alasan Bupati Badrut Tamam Ubah Nama Stadion Pamekasan Instagram.com/Maduraunited.fc

Menurut Badrut, ada tiga alasan yang melatari penambahan kata Madura itu. Pertama, secara historis Kabupaten Pamekasan di masa lalu merupakan wilayah karesidenan atau pusat pemerintahan kolonial.

Kedua, stadion itu merupakan stadion di Madura yang paling sering digunakan untuk pertandingan sepak bola. Ketiga, karena Madura United adalah tim asal Madura yang punya nama besar di kancah nasional. "Atas berbagai pertimbangan itu, nama besar stadion menjadi Gelora Madura, nama Ratu Pamelingan tidak dibuang," ujar dia.

4. Pengelolaan stadion diserahkan ke MUFC

Tiga Alasan Bupati Badrut Tamam Ubah Nama Stadion Pamekasan Instagram.com/maduraunited.fc

Selain mengubah nama, pengelolaan stadion juga dialihkan ke Manajemen klub Madura United. Kata Badrut, pemindahan pengelola itu agar stadion yang diresmikan pada 2016 silam lebih profesional dan MUFC dianggap pihak yang ahli sehingga pengelolaan stadion bakal lebih profesional.

Selain itu, kata dia, agar pendapatan asli daerah dari stadion menjadi lebih pasti dan lebih jelas. "Selama ini lebih besar pasak dari tiang. Perawatan stadion yang mahal tak sebanding dengan PAD yang masuk," ungkap dia. Pengelolaan stadion berjangka lima tahun dengan evaluasi tiap tahun.

Baca Juga: Madura United 'Sekolah' ke Persebaya 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya