Sampang Belum Bebas Perilaku Buang Air Besar Sembarangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sampang, IDN Times - Kabupaten Sampang, hingga saat ininternyata belum bebas dari perilaku Buang Air Besar (BAB) semberangan. Sebab, warga masih banyak yang belum memiliki kakus pribadi. Di Desa Tlambah, Kecamatan Karang Penang misalnya, dalam satu rumah yang dihuni empat keluarga hanya ada satu kakus yang dipakai bersama dan bergantian.
1. Bentuk kakus ala kadarnya
Bentuk kakus di Desa Tlambah itu pun ala kadarnya. Hanya berupa lubang tanah sedalam dua meter. Tabirnya pun dari sarung bekas, tingginya seleher orang jongkok. Letaknya dekat tomang, tempat pembakaran genting.
"Kalau lagi antri, terpaksa BAB di bukit," kata Hairi, warga Tlambah, Rabu, (16/1).
2. Data Dinas kesehatan
Data Dinas Kesehatan Sampang tak menampik keadaan di Karang Penang tersebut. Dari 186 desa di 14 kecamatan, baru 48 desa yang terbebas dari perilaku BAB sembarangan. Itu pun terjadi setelah Pemda memberikan bantuan toilet umum untuk dipakai bersama.
"Desa yang sudah bebas BAB sembarangan umumnya mereka sudah punya toilet pribadi," kata PLt Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Asrul Sani tanpa merinci nama-nama desa tersebut.
3. Butuh 4 tahun berantas BAB sembarangan
Menurut Asrul, masih tersisa 138 desa yang belum bebas BAB sembarangan. Dia menaksir butuh waktu minimal 4 tahun agar semua desa punya fasilitas MCK yang layak.
Tahun ini, kata dia, ditargetkan sebanyak 39 desa punya fasilitas MCK yang baik dan layak lewat program ODF (Open Defecation Free) di seluruh desa. "Target 50 persen tidak lagi buang air sembarangan," kata dia.
Selain menyiapkan fasilitas, yang terpenting, kata Asrul, masyarakat harus mengubah perilaku. Terutama mengajarkan anak untuk tidak BAB sembarangan. Sebab, perilaku ini adalah sumber utama penyebaran penyakit berbasis lingkungan yaitu diare.
Baca Juga: Tersangka Penembakan di Sampang Terancam Hukuman Mati