Wisata Kawah Ijen Resmi Kembali Dibuka untuk Wisatawan

Jumlah pengunjung dibatasi 50 persen

Banyuwangi, IDN Times - Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Gunung Ijen resmi dibuka untuk wisatawan umum mulai hari ini, Sabtu (11/72020). Pembukaan dilakukan oleh Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) V Jatim dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim.

Sebelumnya Kawah Ijen telah melakukan simulasi kebiasaan baru destinasi wisata. Kawah Ijen sempat dibuka sementara selama dua hari pada 29 dan 30 Juni 2020, dengan pemberlakuan pembatasan pengunjung.

"Mulai saat ini Kawah Ijen resmi dibuka untuk umum. Meski telah dibuka, para pengunjung tetap harus memperhatikan protokol kesehatan," kata Kepala Bakorwil  V Pemerintah Provinsi Jatim, Tjahjo Widodo di Paltuding, kawasan Kawah Ijen Banyuwangi, Sabtu (11/7).

1. Hasil rekomendasi dua kepala daerah

Wisata Kawah Ijen Resmi Kembali Dibuka untuk WisatawanDestinasi wisata Kawah Ijen. IDN Times/Istimewa

Dibukanya kembali destinasi Kawah Ijen di tengah pandemi Corona (COVID-19) memiliki beberapa persyaratan baru yang harus dipatuhi para wisatawan.

Pengunjung Kawah Ijen diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti harus memakai masker, pemeriksaan suhu tubuh, mencuci tangan, dan physical distancing.

Tjahyo mengatakan pembukaan Kawah Ijen ini berdasarkan rekomendasi dari dua kepala daerah, Banyuwangi dan Bondowoso.

"Kami memutuskan pembukaan Kawah Ijen ini karena ada rekomendasi dari dua kepala daerah. Sebelum memberikan rekomendasi dua daerah ini telah melakukan penelitian. Penelitiannya tidak hanya satu kali, tapi berkali-kali," kata Tjahyo.

Tjahyo menjelaskan wisata alam relatif aman untuk dikunjungi. Selain tidak bergerombol, wisata alam juga bisa digunakan untuk olahraga.

"Berkunjung ke wisata alam lebih menyehatkan. Namun tetap harus memperhatikan protokol kesehatan," katanya.

2. Kuota kunjungan wisatawan dibatasi 50 persen

Wisata Kawah Ijen Resmi Kembali Dibuka untuk WisatawanPeresmian pembukaan kembali destinasi wisata Kawah Ijen di tengah pendemik. IDN Times/Istimewa

Kepala BKSDA Wilayah III Jatim, Setyo Utomo mengatakan, meski telah dibuka untuk umum, namun ada batasan kuota untuk pengunjung hanya 225 wisatawan tiap harinya, atau 50 persen dari kuota sebelum masa pandemik.  Wisatawan juga bisa melakukan pemesanan tiket secara online di laman https://ijenbluefire.bbksdajatim.org.

”Kami memberlakukan pemesanan tiket secara online. Untuk harga tiket tetap, tidak ada perubahan,” kata Setyo.

Setyo menjelaskan sebelum masa pandemik, di hari biasa Kawah Ijen bisa dikunjungi rata-rata 100-200 orang lebih. Namun di saat hari libur atau peak season, pengunjung bisa mencapai 4000 orang.

3. Bisa menyumbang pendapatan hingga Rp4 miliar

Wisata Kawah Ijen Resmi Kembali Dibuka untuk WisatawanIDN Times/Dewi Suci

Tiap tahun Kawah Ijen menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sekitar Rp 4 miliar. Dengan demikian tiap bulan rata-rata PNBP Kawah Ien mencapai Rp300-400 juta. Di masa pandemi, saat Kawah Ijen ditutup sejak Maret lalu, telah kehilangan potensi PNBP sekitar Rp1 miliar.

Namun Setyo mengatakan, meski telah dibuka untuk umum pihaknya tetap akan melakukan evaluasi secara berkala. Karena itu dia berharap agar para pengunjung bisa saling menjaga dan mematuhi protokol kesehatan.

Sekretaris Daerah Banyuwangi, Mujiono berharap dengan dibukanya kembali Kawah Ijen, bisa terdapat geliat ekonomi dari para pelaku wisata.

”Tak dipungkiri banyak pelaku wisata dari Banyuwangi yang bergantung pada Kawah Ijen. Kami berterima kasih pada seluruh pihak yang membantu hingga dibukanya Kawah Ijen lagi,” kata Mujiono.

Baca Juga: Libur Natal, Ridwan Kamil Berlibur ke Kawah Ijen

4. Destinasi wisata lain juga dibuka

Wisata Kawah Ijen Resmi Kembali Dibuka untuk WisatawanDok. Pribadi

Mujiono mengatakan, Kawah Ijen menjadi perhatian utama Banyuwangi karena merupakan magnet wisata Banyuwangi. Namun dia mengingatkan agar protokol kesehatan benar-benar dijalankan. Selain Kawah Ijen saat ini Banyuwangi secara berkala telah membuka beberapa destinasi wisata.

”Secara berkala beberapa destinasi telah dibuka. Seperti Bangsring Underwater, Pantai Cacalan, dan beberapa destinasi lainnya dengan penerapan standar protokol yang ketat,” kata Mujiono.

Secara bertahap setelah menjalani simulasi dan evaluasi, Banyuwangi telah memberikan sertifikasi  protokol kesehatan di destinasi wisata. Sertifikasi ini sebagai jaminan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan

”Karena kami sadar di masa pandemi ini bukan hanya pelayanan yang menjadi penilaian, namun kesehatan dan keamanan kini menjadi yang utama," katanya.

Baca Juga: Kades di Bondowoso Ditangkap atas Kasus Alih Fungsi Lahan Hutan Ijen

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya