Vaksin COVID-19 Tiba Akhir Januari, Ini Persiapan Satgas Banyuwangi

Petugas kesehatan jadi prioritas

Banyuwangi, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi sedang menuntaskan verifikasi data calon penerima vaksin, menyiapkan petugas vaksinator, dan sarana pendukung lainnya.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Banyuwangi Widji Lestariono mengatakan, vaksin COVID-19 diperkirakan akan dikirim dari Surabaya menuju Banyuwangi pada tanggal 22 Januari 2021.

"Kami mendapat info, rencananya vaksin untuk Banyuwangi akan dikirim dari Surabaya pada 22 Januari (2021) besok. Sambil menunggu dropping dan kick off dari pusat, kami terus lakukan persiapan. Semoga lancar,” kata Widji, Selasa (5/1/2021).

1. Para nakes akan jadi prioritas

Vaksin COVID-19 Tiba Akhir Januari, Ini Persiapan Satgas BanyuwangiIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Widji menambahkan, program vaksin COVID-19 tahap pertama ini akan diprioritaskan untuk Tenaga Kesehatan (Nakes). Di Banyuwangi sendiri terdapat 6.349 Nakes yang masuk dalam pendataan dinas kesehatan.

“Dari data kami, total Nakes se-Banyuwangi ada 6.349 orang. Hingga hari ini (Selasa), yang sudah terverifikasi angkanya mencapai 93,9 persen atau sebanyak 6.006 orang dari jumlah total nakes,” ujarnya.

Para Nakes yang mendapat prioritas vaksin semuanya bekerja di fasilitas kesehatan, baik puskesmas, rumah sakit daerah dan swasta, klinik swasta, hingga mereka yang bekerja di apotek. 

“Bahkan sopir dan tenaga administrasi yang bekerja di faskes (fasilitas kesehatan) juga dihitung sebagai tenaga kesehatan yang akan mendapatkan vaksinasi. Mereka juga termasuk orang-orang yang paling berisiko tertular virus karena bekerja di lingkungan faskes,” ujarnya.

2. Pendataan penyintas dan penyakit penyerta

Vaksin COVID-19 Tiba Akhir Januari, Ini Persiapan Satgas BanyuwangiIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Sasaran calon penerima vaksin, kata Widji, juga didata lebih lanjut. Penerima vaksin diberikan untuk rentang usia 18-59 tahun. Kemudian melihat kondisi kesehatan calon penerima vaksin, apakah memiliki penyakit penyerta atau tidak.

"Tidak semua orang bisa divaksin, terutama orang yang memiliki penyakit penyerta seperti ginjal kronis, hipertensi, jantung koroner, penyakit saluran cerna. Juga orang dengan kondisi tertentu seperti ibu hamil, punya riwayat alergi berat terhadap vaksin dan lainnya. Penyintas COVID-19 juga tidak perlu divaksinasi,” kata Widji.

Untuk menyambut kedatangan vaksin COVID-19, pihaknya juga telah melakukan simulasi proses vaksin oleh petugas vaksinator yang telah melampaui proses pelatihan dari Kementrian Kesehatan.

“Simulasi sudah dilakukan. Untuk layanan vaksinasi, kami menyiapkan 45 puskesmas, 6 rumah sakit rujukan COVID-19, dan tambahan RS swasta. Kami juga menyiapkan ruangan vaksin, APD dan bahan medis habis pakai seperti spet, kapas dan alkohol," ujarnya.

Baca Juga: Penyuntikan Vaksin COVID-19 di Jatim Direncanakan Pekan Ketiga Januari

3. Siapkan 225 petugas vaksinator

Vaksin COVID-19 Tiba Akhir Januari, Ini Persiapan Satgas BanyuwangiIlustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Saat ini, kata Widji, sudah ada 225 petugas vaksinator yang disiapkan untuk program vaksin COVID-19. Sebelumnya, pihaknya hanya diminta menyiapkan sekitar 90 petugas vaksinator.

“Kabar terbaru kami diminta untuk menambah jumlah vaksinator sebanyak tiga orang dari tiap puskesmas, sehingga nantinya akan ada 225 vaksinator. Masih ada lagi tambahan tenaga vaksinator dari dinas Kesehatan dan RS,” katanya.

Baca Juga: Ada 1.034 Nakes, Kota Malang Verifikasi Ulang Data Penerima Vaksin

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya