Terdampak PPKM, Usaha Mikro di Banyuwangi Dibantu Rp300 Ribu

Banyak pedagang mengeluh akibat PPKM

Banyuwangi, IDN Times - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlangsung sejak 3 Juli 2021, membuat pelaku usaha mikro mengalami kerugian akibat menurunnya pembeli. Kondisi tersebut, membuat Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyalurkan dana bantuan uang tunai kepada 3000 warung kecil atau pedagang kaki lima (PKL) secara bertahap. Bantuan tersebut senilai Rp300 ribu per pelaku usaha.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, bantuan tersebut bersumber dari APBD maupun bantuan sosial dari pemerintah pusat. Selain itu, pihaknya juga mewajibkan para ASN melakukan gotong royong untuk membantu masyarakat terdampak.

"Dari pemerintah pusat itu ada bantuan sosial tunai, bantuan pangan nontunai, PKH, BLT dana desa, dan sembako juga. Nah, Pemkab Banyuwangi melengkapi juga dengan sembako, kita sudah siapkan. Yang pekan lalu sudah disalurkan juga hasil gotong royong ASN hampir 54 ton beras," ujar Ipuk, Minggu malam (18/6/2021).

1. Bantuan juga diberikan pada pelaku seni dan pariwisata

Terdampak PPKM, Usaha Mikro di Banyuwangi Dibantu Rp300 RibuBantuan PPKM untuk pedagang terdampak di Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Bantuan selama PPKM sendiri, kata Ipuk, selain diberikan kepada PKL/pelaku usaha kecil, juga untuk pelaku seni, wisata, penyandang disabilitas, jasa transportasi.

"Warga yang membutuhkan secara umum juga disiapkan dengan pemberian sembako yang mulai disalurkan bertahap pekan ini," kata katanya.

Ipuk mengatakan, nilai bantuan sebesar Rp300.000 per warung kecil mungkin tidak bisa menutupi potensi hilangnya omzet para pelaku usaha ultra mikro tersebut.

“Tapi paling tidak semoga bisa membantu,” ujarnya.

Baca Juga: Zona Merah Banyuwangi, Permintaan Oksigen Naik dan BOR Kian Menipis

2. Keluhan sejumlah pedagang

Terdampak PPKM, Usaha Mikro di Banyuwangi Dibantu Rp300 RibuBantuan PPKM untuk pedagang terdampak di Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Saat keliling, ia bertemu dengan sejumlah pedagang. Salah satunya, Arman, pedagang pentol, yang mengeluhkan penjualannya susut ratusan persen. Biasanya, dia bisa menjual hingga 15 kilogram, tapi sejak PPKM Darurat hanya 3 kilogram saja.

”Memang turun sangat drastis,” kata Arman.

Para PKL dan warung-warung kecil juga mengeluhkan hal serupa, mengingat memang jam operasionalnya dibatasi.

”Biasanya saya jual jamu sampai pukul 22.00 WIB, tapi sekarang 20.00. Pendapatan turun sangat banyak,” ujar Anwar, penjual jamu.

3. Target 3000 pelaku usaha

Terdampak PPKM, Usaha Mikro di Banyuwangi Dibantu Rp300 RibuWebsite Pemkab Banyuwangi

Ipuk meminta agar PKL atau warung kecil tidak melihat nilai bantuan tersebut. Program ini merupakan solidaritas untuk membantu pelaku usaha ultra mikro sekaligus menjaga bantalan ekonomi warga. 

”Target kami lebih dari 3.000 warung-PKL, seperti PKL nasi goreng, gorengan, warkop kecil, dann sebagainya. Kan jam operasional mereka dibatasi, juga tidak boleh makan-minum di tempat. Hari ini, bertahap terus besok dan selanjutnya terus disalurkan,” ujarnya.

Baca Juga: PPKM Darurat di Jombang, Polisi Salurkan Sembako ke Warga

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya