Layani 48 Pulau, Sumenep Pamer Inovasi "Siput" di Banyuwangi

Agar ada pemerataan pelayanan publik

Banyuwangi, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sumenep memiliki inovasi jemput bola bernama Sistem Pelayanan Perizinan Kepulauan Terpadu Keliling (Siput). Siput dijalankan untuk melayani 48 pulau yang masuk dalam wilayah Sumenep.

Inovasi tersebut dipamerkan saat Simposium dan pameran Inovasi Pelayanan Publik seluruh Jawa Timur yang digelar di Taman Blambangan, Banyuwangi, Rabu (24/4).

Baca Juga: Pameran 178 Inovasi Pelayanan Publik, Emil: Integrasikan ke Kebijakan

1. Keliling dari satu pulau ke pulau lain dengan perahu

Layani 48 Pulau, Sumenep Pamer Inovasi Siput di BanyuwangiIDN TImes/Mohamad ulil Albab

Kasie Penerbitan dan Penetapan Izin, Dinas penanaman modal, dan PTSP, Kabupaten Sumenep, Wijaya Saputra, menjelaskan di daerahnya terdapat 126 pulau dengan persentase 35 persen penduduknya tersebar di 48 pulau. Inovasi Siput dilakukan dengan pelayanan jemput bola keliling dari satu pulau ke pulau lainnya menggunakan perahu.

"Di Sumenep, kalau hanya mendirikan pelayanan di kabupaten, maka asas hak masyarakat kurang terpenuhi. Kami datangi orang-orang itu, kalaupun tidak bisa merapat, kami bisa melayani di perahu, seluruh izin usaha," kata Wijaya saat ditemui di stand pamerannya.

2. Pulau terjauh ditempuh dengan waktu 23 jam

Layani 48 Pulau, Sumenep Pamer Inovasi Siput di BanyuwangiIDN TImes/Mohamad Ulil Albab

Wijaya melanjutkan, inovasi ini sangat penting diberikan mengingat jarak tempuh pulau-pulau yang masuk di kawasan administratifnya ada yang butuh waktu hingga 23 jam melalui jalur laut.  Sebelum ada program Siput pada tahun 2016, masyarakat yang akan mengurus perizinan harus datang ke Kota Sumenep. Selain jarak yang jauh, untuk mengurus bisa memakan waktu hingga seminggu karena faktor cuaca laut.

"Pulau terjauh 23 jam perjalanan kalau pakai kapal motor, pakai speed boat jarak tempuhnya13 jam. Sebelumnya, warga yang datang untuk mengurus izin harus ke Sumenep, mereka harus bayar kos untuk menginap bebeberapa hari di Sumenep. Bisa menginap sampai seminggu. Apalagi kalau ombaknya besar," jelasnya.

3. Keliling sebulan dua kali

Layani 48 Pulau, Sumenep Pamer Inovasi Siput di BanyuwangiIDN TImes/Mohamad Ulil Albab

Dalam pelayanan perizinan, masyarakat Sumenep yang tinggal di kepulauan rata-rata berprofesi sebagai nelayan. Dalam profesi itu, kata Wijaya, bakal membutuhkan perizinan pendaftaran kelautan dan perikanan. Selain itu, izin tangkap nelayan yang juga harus diperpanjang setiap tahunnya.

"Kalau tidak izin, kasihan mereka bisa kena tangkap polisi. Jadi kami keliling 1 bulan 2 kali menggunakan perahu sewa untuk datang ke pulau-pulau secara bergilir. Sudah ada jadwalnya," katanya.

Selain layanan jemput bola, pihaknya juga mulai mengintegrasikan layanan berbasis teknologi informasi. Hal ini juga menjadi alternatif untuk mempercepat layanan perizinan untuk 1,2 juta penduduk Sumenep.

4. Inovasi bisa ditiru daerah lain yang membutuhkan

Layani 48 Pulau, Sumenep Pamer Inovasi Siput di BanyuwangiHumas Pemprov Jatim

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang hadir dalam Simposium dan Pameran Inovasi Pelayanan Publik ini mengatakan, berbagai inovasi yang ditampilkan dari semua daerah di Jawa Timur diharapkan bisa menjadi sarana belajar bersama.

"Simposium memberikan referensi best practice yang dilakukan OPD atau masyarakat. Daripada ambil referensi ke luar negeri, kalau di sini ada referensinya lebih dekat, layanan publik yang mendekat pada pemenuhan kebutuhan masyarakat, itu yang harus terus kita update. Biar masing-masing tahu ada update inovasi dari OPD masing-masing daerah maupun kota, sehingga bisa menjadi referensi bagaimana kita harus berbenah, meningkatkan efesiensi, kecepatan, profesionalitas, akuntabilitas kita, dalam pelayanan publik yang kita berikan," kata Khofifah.

Baca Juga: Wanita Indonesia Bisa Lebih Aman Berkat Inovasi Grab, Apa Saja? 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya