Sadarkan Petani Soal Pupuk Organik, LIPI Bagi Hasil Penelitian

Dampak penggunaan pupuk kimia terjadi sejak era Orde Baru

Banyuwangi, IDN Times - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membagikan hasil penelitian pembuatan pupuk organik dan agen hayati kepada puluhan kelompok tani di Kabupaten Banyuwangi. Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Sarjiya Antonius mengatakan, para petani bakal mendapatkan materi pentingnya penggunaan hingga praktek pembuatan pupuk organik dan agen hayati dari hasil penelitian yang sudah dilakukan sejak 15 tahun terakhir.

"Ini kajian tidak sederhana. Kami sudah lakukan ini lebih 15 tahun. Bionik (produk organik), tidak hanya meningkatkan produksi pertanian tapi juga menjaga lingkungan lebih baik lagi," kata Sarjiya di sela memberi materi kepada petani di Kantor Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Banyuwangi, Selasa (5/11).

 

1. Pentingnya pemahaman sistem organik

Sadarkan Petani Soal Pupuk Organik, LIPI Bagi Hasil PenelitianIDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Sarjiya mengatakan, pemahaman pentingnya penggunaan kembali sistem pengelolaan pertanian organik perlu disampaikan kepada petani, khususnya manfaat jangka panjang secara ekonomi hingga keberlangsungan lingkungan hidup.

"Program organik tidak hanya nasional tapi juga internasional, yang menjadi tugas kami bagaimana maju bersama, memberi pemahaman pupuk organik secara ilmiah, penyadaran dari pola pikir. Karena petani banyak yang menganggap pupuk organik tidak semanjur seperti kimia, padahal perlu proses, waktu, ketekunan dan kesabaran agar manfaat bisa dirasakan," jelasnya.

2. Tidak hanya teori, tapi juga praktik membuat produk

Sadarkan Petani Soal Pupuk Organik, LIPI Bagi Hasil PenelitianIDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Dia melanjutkan, setelah mendapatkan pemahaman pentingnya beralih ke pupuk organik dan penanganan hama dengan agen hayati petani bakal prakter memproduksi sendiri untuk kemudian diuji di laboratorium LIPI.

"Nanti prakternya bisa menghasilkan 200 liter untuk 40 hektar. Dari produk tadi dikirim ke kami (LIPI) untuk kendali mutu agar produknya bisa sesuai dengan hasil laboratorium. Selanjutnya agar petani bisa produksi sendiri, yang mau membikin sendiri," terangnya.

Dari hasil studi LIPI, penggunaan bahan organik di bidang pertanian bisa mengurangi biaya produksi pupuk hingga 50 persen bila dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia. Selain bisa mengurangi ongkos pupuk, sistem organik juga bisa meningkatkan produktivitas hasil pertanian 25 hingga 30 persen.

"Dan bisa bebas dari pupuk kimia, secara ekonomi akan lebih menguntungkan karena biaya produksinya sangat murah," terangnya.

Baca Juga: Info Wisata Gunung Ijen Banyuwangi: Rute, Harga Tiket, dan Tipsnya

3. Dampak kerusakan tanah sejak era Orde Baru

Sadarkan Petani Soal Pupuk Organik, LIPI Bagi Hasil PenelitianIDN Times/Mohamad Ulil Albab

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Banyuwangi, Arief Setiawan menambahkan, sebagian besar lahan pertanian di Indonesia khususnya di Banyuwangi telah mengalami dampak dari penggunaan pupuk kimia sejak era Orde Baru sehingga menurunkan unsur hara tanah.

"Kita tahu sebagian besar daerah di Indonesia rusak di era orde baru, saat itu untuk meningkatkan produksi pertanian dengan pupuk kimia, nah itu ada imbas, hampir sebagian besar tanah di sawah unsur haranya berkurang, dan itu butuh bakteri untuk dikembangkan (pemulihan)," katanya.

Baca Juga: Status Darurat Karhutla di Banyuwangi Diperpanjang hingga 4 November

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya