Petugas RSUD di Banyuwangi Hibur PDP dengan Karaoke Lagu India
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Tim kesehatan di RSUD Blambangan, Kabupaten Banyuwangi punya inisiatif unik untuk menghibur Pasien Dalam Pemantauan (PDP) COVID-19. Salah satu yang mereka lakukan adalah dengan berkaraoke bersama. Hiburan itu diberikan untuk mengurangi suasana jenuh, bahkan stres yang dialami pasien.
1. Sempat viral di media sosial
Upaya tersebut direkam dalam video dan viral di media sosial. Tampak seorang petugas dengan alat pelindung diri lengkap mengajak para pasien di ruang isolasi untuk bernyanyi dan bergoyang mengikuti irama lagu India yang enerjik.
Meski awalnya malu-malu, para pasien terlihat gembira, dengan ikut bergoyang pelan mengikuti irama musik. Para pasien tetap duduk di tempat tidurnya masing-masing, sedangkan petugas menghampiri satu per satu bed sambil mengajak bernyanyi layaknya musisi di sebuah konser.
“Karena ingin menghibur pasien yang kejenuhan, petugas menawarkan mereka untuk karaoke. Lalu salah satu pasien mintanya diputarkan lagu India. Akhirnya permintaan itu kami kabulkan, lagu India sesuai permintaan pasien kami setel lewat youtube dari ruang sebelah, dan terjadilah apa yang nampak dalam video," kata dr Roudhotul Ismailya Noor SpPK (spesialis patologi klinik), salah satu dokter dalam tim COVID-19 di RSUD Blambangan, Kamis malam (23/4).
2. Sebelumnya hanya diputarkan tausiyah
Dokter yang akrab disapa Emil ini mengatakan, sejumlah pasien PDP yang berada di ruang isolasi RSUD Blambangan tersebut mulai mengalami kejenuhan karena beberapa di antaranya secara klinis sudah sehat dan telah berada di ruang isolasi selama lebih dari sepekan.
“Sebelumnya biasanya kami juga memutarkan tausiyah keagamaan untuk memberikan siraman rohani dan memotivasi mereka. Karena selain jenuh, beberapa pasien juga mengalami kondisi psikologi yang tertekan,” ujarnya.
Baca Juga: Dirawat Dua Hari, PDP di Banyuwangi Meninggal Dunia
3. Menghilangkan tekanan psikologis pasien
Psikolog RSUD Blambangan, Betty Kumala Febriawati membenarkan potensi pasien yang tertekan. Saat pertama kali mendampingi pasien PDP yang diisolasi, selain jenuh, pasien rata-rata dilanda kecemasan. Baik cemas dengan kondisi kesehatan tubuhnya hingga cemas dengan stigma masyarakat terhadap mereka.
“Kami memberikan semangat agar mereka tetap optimistis. Kami dorong agar fokus dulu pada kesehatannya agar imunitas tubuh terdongkrak. Untuk masalah stigma tidak perlu dipikirkan dulu, kami yakinkan jika penyakit ini bukanlah aib dan bisa disembuhkan,” kata alumnus Magister Profesi Psikologi Universitas Airlangga Surabaya itu.
Upaya tim medis untuk menghibur pasien menunjukkan dampak positif. Pasien yang mulanya hanya rebahan, saat ini sudah mau tertawa.
“Alhamdulillah beberapa pasien yang tadinya terlihat murung, lemas, jadi lebih bersemangat. Yang tadinya hanya tiduran, jadi mau duduk bahkan sampai tertawa gembira selama konseling berlangsung,” ujar Betty yang memberikan konseling dua kali dalam sepekan.
Hingga saat ini, terdapat 11 pasien PDP di Banyuwangi, 7 diantaranya masih dirawat, 3 sembuh dan 1 orang meninggal dunia. Kemudian 3 pasien positif COVID-19, 1 di antaranya masih dirawat, 1 meninggal dan 1 orang dinyatakan sembuh.
Baca Juga: Didata Secara Online, Kades di Banyuwangi Bisa Pantau Warganya