Perkuat Kajian Ilmiah, TN Alas Purwo Bikin Stasiun Peneliti

Taman Nasional Alas Purwo akan jadi pusat edukasi

Banyuwangi, IDN Times - Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), sedang mengembangkan kawasan untuk menjadi Stasiun Penelitian Hidupan Liar. Sejumlah kawasan dipetakan untuk menarik minat kunjungan peneliti hingga wisatawan. 

Kepala Balai Taman Nasional Alas Purwo, Nuryadi menjelaskan, masih banyak zona yang belum digali potensinya untuk para peneliti. Kedepan, dia berharap Taman Nasional Alas Purwo bisa menjadi pusat tempat penelitian hingga kawasan edukasi bagi pengunjung. 

1. Gandeng para peneliti

Perkuat Kajian Ilmiah, TN Alas Purwo Bikin Stasiun PenelitiIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sejumlah tempat seperti Pusat Penangkaran Penyu Semi Alami Ngagelan, Padang Savana Sadengan dan titik pantau satwa liar Air Strip Jatipapak dengan pesawat ultra light sedang disiapkan dan dikenalkan kepada para peneliti.

"Kami ingin mendorong peneliti untuk mengangkat potensi Taman Nasional Alas Purwo dari berbagai aspek, sosial, ekonomi, budaya," kata Nuryadi saat workshop nasional bertajuk Wildlife Research Station (WRS) di Joyo's G-Land, Pantai Plengkung, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, Kamis malam (29/11).

Dalam kesempatan tersebut, hadir para peneliti dari LIPI, Untag Banyuwangi, BKSDA dan Taman Nasional Merubetiri dan TN Merapi.

"Ingin memberi fasilitas ke peneliti yang ingin meneliti di Alas Purwo. Membedah Alas Purwo dari berbagai aspek. Peran peneliti sluar biasandi bidang ini. Harapan bisa bantu pembangunan pengelolaan di bidang konservasi," tambahnya.

2. Maping pusat penelitian penyu

Perkuat Kajian Ilmiah, TN Alas Purwo Bikin Stasiun PenelitiIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Nuryadi melanjutkan, TNAP sedang melengkapi peta potensi untuk para peneliti. Di Ngagelan, terdapat pendaratan penyu dan penangkaran semi alami. Dari tujuh jenis penyu di dunia, ada empat yang mendarat di TNAP di sepanjang 18 kilometer panjang garis pantainya.

"Di sini terdapat empat jenis penyu laut, di antaranya, lekang, belimbing, sisik dan hijau. Penyu tersebut mendarat di TNAP bagian barat mulai dari Cungur hingga Pancur," ujarnya.

Dalam setahun, TNAP rata rata berhasil menetaskan 50.000 hingga 65.000 butir telur penyu.

3. Kawasan penelitian dipantau dengan pesawat ultra light

Perkuat Kajian Ilmiah, TN Alas Purwo Bikin Stasiun PenelitiIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Sementara itu, ada kawasan yang disiapkan untuk pantauan satwa di Jatipapak menggunakan pesawat ultra light. Lokasinya berada di kawasan utara TNAP seluas 10 hektar. Di tempat tersebut sedang dilengkapi kantor resort, hanggar, runway dan area bebas obstacle. 

"Di Jatipapak mulak menjadi tempat persinggahan satwa mai dari banteng, macan tutul jawa, merak hijau. Bahkan koloni banteng yang ada di Jatipapak tahun 2015 sudah sebanyak 54 ekor," terangnya.

4. Savana buatan hewan liar

Perkuat Kajian Ilmiah, TN Alas Purwo Bikin Stasiun PenelitiIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Titik penelitian selanjutnya, berada di Sadengan. Di lokasi tersebut, terdapat savana buatan seluas 84 hektar yang dibuka sejak 1975. Setiap hari, rata-rata pengunjung bisa terus menyaksikan kehadiran satwa liar seperti banteng, elang jawa, dan merak.

 Khusus banteng, salah satu yang di lindungi rata rata berada di sadengan sebanyak 106 ekor setiap harinya.

"Di sana terapat unit tang mencatat populasi harian satwa liar sejak 2010. Kami sedang membangun laboratorium, perpustakaan dan tempat menginap untuk para peneliti di sana, targetnya selesai tahun 2019," katanya.

 

Baca Juga: Surga Dunia di Balik Keangkeran Taman Nasional Alas Purwo

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya