Pemkab Banyuwangi Lanjutkan Program Bagi-bagi Uang Saku
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyuwangi, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berjanji bakal melanjutkan program bagi-bagi uang saku untuk pelajar SD sampai SMA yang berasal dari keluarga kurang mampu. Tidak hanya uang saku, pelajar juga diberi subsidi dan uang transportasi perjalanan ke sekolah. Hal ini disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melalui keterangan tertulis, Kamis (24/1).
Anas mengatakan, program uang saku dan transportasi diberikan melalui transfer rekening pelajar. Besaran uang disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan total kebutuhan rata-rata uang jajan serta transportasi tiap harinya.
1. Diberikan untuk siswa dari keluarga miskin
Besaran uang saku pelajar SD sederajat sebesar Rp5.000 per hari, pelajar SMP Rp10.000 per hari, dan pelajar SMA Rp15.000 per hari. Kemudian masing-masing tingkat pendidikan pelajar, mendapatkan bantuan uang transportasi Rp5.000 per hari.
"Untuk program uang saku dan transportasi ini, dikhususkan bagi pelajar dari empat kecamatan dengan partisipasi sekolah rendah. Kalau di beberapa kecamatan lain sudah ada transportasi pelajar gratis bekerja sama dengan para pengemudi angkutan kota yang digarap Dinas Perhubungan," ujarnya.
"Orangtua pelajar juga tidak perlu pusing memikirkan uang jajan anaknya," tambahnya.
2. Diberikan agar siswa giat sekolah
Program bagi-bagi uang saku dan biaya transportasi ini diberikan sejak tahun 2018 dengan anggaran APBD pada tahap pertama sebesar Rp2 miliar. Jumlah tersebut, juga bisa bertambah melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) sesuai jumlah siswa.
Tahun ini, program tersebut kembali dilanjutkan. Anas berharap, program bantuan ini bisa membuat siswa lebih semangat sekolah. Pelajar dari keluarga tidak mampu maupun dari kalangan keluarga mampu bisa sama-sama bisa beli jajan.
”Kadang pelajar terkendala transportasi dan uang saku. Sehingga muncullah program ini. Uangnya untuk beli makanan di kantin saat jam istirahat, jadi antara pelajar dari keluarga kurang mampu dan mampu sama-sama bisa beli jajan. Tidak ada yang minder. Di kelas juga nyaman karena sudah makan saat jam istirahat," katanya.
3. Diberikan dalam satu tahap
Dia melanjutkan, pemberian uang saku diberikan dalam satu tahap, atau satu kali dalam setahun. Dia beralasan, secara teknis tidak mungkin pemerintah akan terus keliling tiap hari memberikan uang saku ke rumah masing-masing siswa. Sistem transfer ke rekening bank juga dinilai sebagai bentuk edukasi.
”Kan tidak mungkin tiap hari keliling ke rumah-rumah pelajar untuk memberikan uang saku. Makanya diberikan dalam satu tahap, dihitung sekitar 308 hari dalam setahun. Diberikan lewat rekening bank, sekaligus untuk edukasi keuangan sejak dini,” katanya.
4. Juga sediakan tabungan bagi 1800 pelajar.
Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga berjanji bakal memberikan tabungan untuk 1.800 pelajar dari keluarga kurang mampu.
"Tiap pelajar mendapat tabungan Rp1 juta. Uangnya bisa untuk beli sepatu atau sepeda angin," ujarnya.
Baca Juga: Alun-alun Banyuwangi Akan Sajikan Pagelaran Seni Budaya Setiap Hari