Kampung Inklusi di Banyuwangi, Latih Keterampilan untuk Difabel

Kampung inklusi berupaya bikin warga difabel bangkit

Banyuwangi, IDN Times - Dinas Sosial Provinsi Jatim mendorong terbentuknya kampung inklusi di Kabupaten Banyuwangi. Para penyandang difabel di satu kampung diberi bekal keterampilan terapan, seperti kerajinan bambu, aneka olahan ikan, alas kaki, hingga berkebun dengan teknik hidroponik.

Kepala Bidang Pelayanan Dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Jatim Sugiyono menjelaskan, kampung inklusi menyediakan layanan khusus untuk penyandang difabel.

"Kita bekali para penyandang disabilitas dengan berbagai keterampilan agar mereka lebih berdaya dan mandiri secara ekonomi,” ujar Sugiyono, Kamis (16/9/2021).

1. Program ini dilaksanakan di Kecamatan Muncar

Kampung Inklusi di Banyuwangi, Latih Keterampilan untuk DifabelIlustrasi difabel

Projek kampung inklusi dibentuk di Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Pertama, Dinsos Jatim membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), salah satunya KSM Sekar Wangi di Muncar. KSM tersebut dibentuk untuk saling mendukung proses pemasaran produk kerajinan.

Program pelatihan di kampung inklusi saat ini sudah diikuti 35 penyandang difabel. Mereka bakal dilatih secara intensif selama beberapa hari. Pelatihan keterampilan tersebut juga didampingi Balai Latihan Kerja (BLK).

"Karya para disabilitas ini bisa dibeli. Caranya, langsung menghubungi Ketua KSM Sekar Wangi di nomor 085258278399,” ujar Sugiyono.

2. Pemkab akan bantu pemasaran

Kampung Inklusi di Banyuwangi, Latih Keterampilan untuk DifabelBupati Banyuwangi, Ipuk Festiandani. IDN Times/Istimewa

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani menambahkan, untuk proses pemasaran produk kerajinan, pihaknya berjanji bakal mendukung melalui ruang pamer khusus.

“Saya dengar dari Dinsos bahwa antusias disabilitas yang mengikuti pelatihan ini sangat tinggi. Tidak hanya yang di sekitar Muncar, namun dari kecamatan lain yang mendengar ada pelatihan ini turut mendaftar. Kami akan dampingi pemasaran produk mereka” kata Ipuk.  

Baca Juga: 1.090 Difabel di Banyuwangi Telah Divaksinasi 

3. Peserta menyambut antusias program ini

Kampung Inklusi di Banyuwangi, Latih Keterampilan untuk DifabelPelatihan di Kampung inklusi Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Salah satu peserta pelatihan asal Muncar, Gianto mengaku sangat membutuhkan keterampilan untuk membuat produk secara mandiri. Sebab selama pandemik, sebagai seorang tukang ojek, ia terdampak secara ekonomi.

"Sekarang kerjaan ojek lagi sepi, makanya cari keterampilan daripada bengong di rumah. Kebetulan bambu mudah ditemui di sekitar rumah saya, ini akan jadi bekal saya membuat usaha sendiri," kata Gianto.

Gianto merupakan tuna daksa, setelah mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu, tangan kanan Gianto tidak bisa berfungsi normal kembali.

Peserta lain, Intan, mengaku senang bisa mengikuti pelatihan menganyam bambu. Ia mulai bisa menganyam kerangka truntum (bahan dasar untuk kerajinan bambu), sebelum dibentuk menjadi ethuk (tempat nasi). Intan adalah seorang siswa SMP LB Cluring yang merupakan teman tuli.

“Menarik sekali, ini pertama saya belajar menganyam. Apalagi baru belajar, bisa langsung jadi, dan ternyata sudah ada yang langsung pesan 12 lusin,” kata Intan dengan bahasa isyarat.

Baca Juga: Masuk Level 2, Seluruh Pariwisata di Banyuwangi Mulai Buka

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya