Kabar Pengiriman Bahan Peledak ke Bali, Polisi: Itu Peristiwa Februari

Peristiwa penggagalan bahan peledak tidak terjadi hari ini

 

Banyuwangi, IDN Times - Polisi membantah telah melakukan penggagalan penyelundupan bahan peledak jenis bom ikan berupa 100 detonator dan 5 karung potasium klorat yang rencananya bakal dikirim ke wilayah Banyuwangi dan Bali pada hari ini Kamis (14/11).

1. Peristiwa yang benar terjadi bulan Februari 2019

Kabar Pengiriman Bahan Peledak ke Bali, Polisi: Itu Peristiwa FebruariPixabay.com/police

 

Kasat Polairud Polres Banyuwangi, AKP Subandi saat dikonfirmasi IDN Times menjelaskan, upaya penggagalan bahan peledak bom ikan tersebut benar terjadi, namun peristiwa penangkapan pelaku yang membawa bahan peledak bom ikan terjadi pada tanggal 8 Februari 2019. Bukan pada hari ini, Kamis (14/11) seperti kabar pemberitaan salah satu media online.

"Itu tidak benar. Jadi bukan dikirim ke Bali, jadi ceritanya itu kan (bahan peledak) handak-nya bom ikan, (pengrusak ikan) nah cuma kan bahannya sama persis dengan bom bom yang ada di darat. Dan detonatornya beda, detonatornya semacam kayak petasan begitu. Itu kita amankan sebanyak 100 buah benar. Dan itu peristiwa tanggal 8 Februari 2019, pukul 14.30 kalau tidak salah, bukan hari ini," kata AKP Subandi.

"Potasium, asam klorat itu benar. Ada 5 karung di mobil. Rencana mau dibawa ke Banyuwangi. Sebelum menyebar ke Banyuwangi kita hadang di perbatasan (baluran) itu ceritanya," imbuhnya.

2. Tidak bermaksud memberi informasi bohong

Kabar Pengiriman Bahan Peledak ke Bali, Polisi: Itu Peristiwa Februaripixabay.com/rawpixel

 

Upaya polisi yang telah berhasil menggagalkan peredaran bahan peledak boom ikan pada Bulan Februari, kata dia, upaya pengembangan kasusnya baru selesai pada bulan November 2019.

"Itu kan pengembangan, karena ini mengembangnya ke wilayah lain, langsung diambil alih sama Bareskrim. Kebetulan waktu itu kita ikut Satgas Bareskrim. Makanya kita serahkan begitu saja. Dikembangkan sampai berapa bulan ini baru selesai. Terus kita mau dapat penghargaan gitu. Dan pas penghargaan ini ada kejadian (pengeboman Polresta) di Medan, makanya ramai," terangnya.

AKP Subandi kembali menegaskan, tidak ada niat menyebarkan informasi bohong kepada media terkait peristiwa tersebut. Akibat informasi yang tidak tepat, khususnya waktu dalam peristiwa pemberitaan, AKP Subandi merasa jadi korban.

"Aku gak nyebar data ke media, jadi korban sekarang saya ini," ujarnya.

3. Kasus baru tuntas bulan ini

Kabar Pengiriman Bahan Peledak ke Bali, Polisi: Itu Peristiwa FebruariIDN Times/Sukma Sakti

 

Dia kembali menegaskan, peristiwa penangkapan pelaku yang membawa bahan peledak di kawasan hutan Baluran terjadi pada bulan Februari 2019, bukan di bulan November ini.

"Itu sudah beberapa bulan yang lalu, cuma penghargaannya baru sekarang. Baru tuntas kasusnya. Penghargaan mengungkap itu. Tapi nggak tahu, setelah ramai ini," ujarnya.

Kabar rencana pengiriman bahan peledak bom ikan ke Pulau Bali dalam pengungkapan kasus tersebut, lebih tepatnya, kata AKP Subandi, hanya di kawasan perairan Selat Bali, tidak sampai ke Pulau Bali.

"Pengedarannya di wilayah perairan Banyuwangi dan Selat Bali. Jadi selat bali, balinya di perairan, bukan di pulaunya sana. Dan itu sudah digagalkan di Baluran, karena mau masuk ke Banyuwangi," jelasnya.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya