Jatuh di Kawasan Tambang Belerang Ijen, Pemandu Wisata Tewas

Korban panik saat terkena asap belerang

Banyuwangi, IDN Times - Pemandu wisata, Hariyan Dedi Santoso (38) jatuh di areal penambangan belerang Gunung Ijen, Sabtu (20/4). Ia jatuh saat diminta mengambil foto wisatawan, Sabtu (20/4). Hariyan diduga jatuh saat berusaha menghindar paparan asap belerang. Akibatnya ia tersungkur dan ditemukan meninggal di lokasi kejadian oleh penambang belerang.

Baca Juga: Sepekan Dipasang, Lampu Tenaga Surja di Jalur Pendakian Ijen Hilang

1. Korban panik menghindari asap belerang

Jatuh di Kawasan Tambang Belerang Ijen, Pemandu Wisata Tewasinstagram.com/@kemenpar

 

Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) 18 Kawah Ijen Sigit Hari Wibowo mengatakan, korban saat itu sedang melayani permintaan wisatawan untuk memotret dengan latar pemandangan blue fire Ijen.

"Korban mengantar wisatawan dan sampai di puncak Ijen pukul 04.00 WIB. Kemudian turun ke kawah mengantar wisatawan yang dipandunya. Saat mengambil gambar, asap Kawah Ijen yang mengandung sulfur terembus angin menyembur wajahnya. Dia jatuh karena panik dan berusaha menghindari asap," kata Sigit.

2. Dievakuasi para penambang belerang

Jatuh di Kawasan Tambang Belerang Ijen, Pemandu Wisata TewasIlustrasi jenazah. (IDN Times/Sukma Shakti)

 

Korban diketahui merupakan warga Dusun Rejopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Korban kemudian dievakuasi oleh para penambang belerang untuk turun menuju Paltuding. Gunung Ijen sendiri memiliki ketinggian 2.443 Meter diatas permukaan laut (Mdpl).

"Sampai di Paltuding pukul 06.30 WIB dibawa ke Puskesmas untuk divisum," ujarnya.

3. Diimbau mematuhi aturan mendaki Ijen

Jatuh di Kawasan Tambang Belerang Ijen, Pemandu Wisata TewasIDN Times/Reza Iqbal

 

Dari peristiwa tersebut, Sigit mengimbau kepada wisatawan yang berkunjung ke Kawah Ijen agar mematuhi peraturan dan rambu-rambu yang sudah dipasang di sana. Selain itu, wisatawan yang mendaki menuju Kawah Ijen diimbau untuk menggunakan perlengkapan masker untuk menghindari paparan dari asap belerang.

"Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) sudah memasang rambu-rambu dengan menggunakan papan dan banner, sudah dijelaskan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di sana," katanya.

Baca Juga: Menteri Jonan Resmikan Renovasi Pos Pengamatan Gunung Ijen 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya