Hujan Deras di Musim Kemarau, 196 Rumah di Banyuwangi Terendam Banjir

Anomali cuaca di musim kemarau

Banyuwangi, IDN Times - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Banyuwangi sejak Selasa malam (8/6/2021) hingga Rabu (9/6/2021) membuat Sungai Bagong di Kabupaten Banyuwangi meluap. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi mencatat, terdapat 196 rumah warga yang terendam air di Kelurahan Sumberrejo.

Dinas Pengairan bersama BPBD Banyuwangi mencatat, banjir serupa di Bulan Juni saat musim kemarau saat ini pernah terjadi empat tahun silam. Peristiwa ini dinilai sebagai anomali cuaca di musim kemarau.

"Jalan S Parman yang sempat tergenang, sudah bisa dilewati warga. Air luapan sungai yang menggenangi pemukiman warga, tadi siang sudah surut," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Abdul Kadir, Rabu sore (9/6/2021).

1. Suplai air dan makanan

Hujan Deras di Musim Kemarau, 196 Rumah di Banyuwangi Terendam BanjirBantuan air bersih dan makanan untuk warga terdampak banjir di Banyuwangi. IDN Times/Istimewa

Kadir mengatakan, pihaknya bakal terus memantau kondisi di lapangan sambil berkoordinasi lintas instansi. Apalagi sejumlah wilayah hingga saat ini masih terpantau terhadi hujan.

"Kami akan terus monitor, termasuk apa-apa yang diperlukan warga karena kondisi rumahnya belum normal, masih bersih-bersih setelah terkena air," katanya.

Untuk meringankan beban warga, BPBD telah mengirimkan bantuan air bersih dan makanan untuk warga yang terdampak.

"Kami kirimkan 800 bungkus makan siang dan makan malam untuk warga. Kami juga mengirimkan tangki air bersih untuk warga," kata Kadir.

Baca Juga: Kunjungi Smart Kampung Banyuwangi, Mendagri: Saya Kalah dengan Kades

2. Curah hujan tinggi

Hujan Deras di Musim Kemarau, 196 Rumah di Banyuwangi Terendam BanjirIlustrasi Hujan. IDN Times/Sukma Shakti

Sementara itu, Plt Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo menjelaskan, curah hujan mencapai 90 mm, dengan debit air di Sungai Bagong di atas 20 m3/detik.

"Ini termasuk curah hujan tinggi menuju sangat tinggi, apalagi terjadi selama 4 jam. Sehingga menyebabkan over toping dan menimbulkan banjir dan genangan di Jembatan Sobo dan kawasan sekitarnya. Puncak meluapnya sungai sendiri sekitar satu jam, angkanya 25 - 30 m3/det," kata Guntur.

Guntur menambahkan, hingga saat ini petugas pintu air terus waspada dan segera melakukan langkah mitigasi untuk mengurangi dampak luapan ini.

"Petugas sejak semalam telah menutup pintu intake, dan pintu flushing (bilas) dibuka. Kalau tidak ditutup, bisa meluber lebih luas. Air sudah kita salurkan langsung ke bawah, ke arah aliran sungai," ujarnya.

3. Pernah terjadi 4 tahun silam

Hujan Deras di Musim Kemarau, 196 Rumah di Banyuwangi Terendam BanjirIlustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Guntur mengungkapkan, banjir ini semacam fenomena pengulangan kejadian yang sama empat tahun lalu di kawasan Rogojampi.

"Dalam moemori catatan kami, waktu itu banjir terjadi saat di musim kemarau dengan tanggal dan bulan Juni yang tak jauh berbeda. Sama-sama hujan lebat saat di musim kemarau, namun sekarang bergeser ke arah utara. Semacam anomali," jelas Guntur.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya