Hari Keempat Pasca Erupsi Gunung Semeru, Warga Mulai Sesak Napas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lumajang, IDN Times - Memasuki hari keempat pasca erupsi Gunung Semeru, sejumlah warga di lokasi terdampak mulai mengeluh batuk-batuk, pilek hingga sesak napas. Kondisi tersebut terjadi karena debu vulkanik yang mengendap di jalan raya, fasilitas umum mudah berhamburan.
1. Keluhan hari pertama hipertensi
Relawan Dokter, Badan Amil Zakat Nasional, Nur Aini mengatakan, pada hari pertama 4-5 Desember, masyarakat banyak yang mengalami syok dan menyebabkan tekanan darah tinggi, memicu rasa pusing dan lelah.
"Keluhan hari pertama adalah syok, peningkatan tekanan darah, ngeluh capek," kata Aini, Selasa (7/12/2021).
Baca Juga: Warga Ungkap Penyebab Aliran Lahar Semeru Meluap ke Pemukiman
2. Sesak napas terutama Anak-anak
Selanjutnya, pada hari kedua, 5-6 Desember, masyarakat mulai mengeluh batuk, pilek, gatal-gatal dan sesak nafas, terutama pada Anak-anak.
Kondisi tersebut juga terjadi hingga saat ini. Pihak Baznas sendiri tidak mencatat detail jumlah warga yang mengalami sesak.
"Hari kedua, muncul batuk pilek, gatal gatal. Beberapa sudah mengalami sesak nafas," terangnya.
3. Warga kurang disiplin masker
Layanan kesehatan di lokasi pengungsian, kata Aini, hanya bersifat darurat untuk penanganan cepat dan ringan. Paling maksimal ia hanya menyiapkan alat kejut jantung. Di lokasi tersebut, selain dokter juga disiapkan petugas perawat, apoteker, dan bidan.
"Ambulance juga standby. Ketersediaan obat kami siapkan 300 pasien," katanya.
Aini menyebut, kondisi kesehatan warga diperparah dengan gaya hidup yang kurang disiplin menggunakan masker. Apalagi lokasi pengungsian juga masih terbuka sehingga debu vulkanik masih mudah masuk.
"Lihat sendiri banyak yang tidak pakai masker. Kami sebenarnya sudah menyiapkan masker. Padahal abu vulkanik itu halus sekali," katanya.
Baca Juga: BNPB: Status Tanggap Darurat Erupsi Semeru hingga 3 Januari 2022