Festival Kampung Digital, Pelayanan Publik hingga Pemberdayaan

90 persen desa di Banyuwangi sudah terkoneksi fiber optik

Banyuwangi, IDN Times - Festival Kampung Digital yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tidak hanya bertujuan mempercepat pelayanan publik birokrasi. Berbagai inovasi berbasis digital dikenalkan juga untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif. 

"Kemajuan Banyuwangi tidak bisa dilepaskan dari kemajuan desa-desanya. Tahun ini ada dua ajang festival khusus yang menjadi pesta inovasi desa, yaitu Festival Smart Kampung pada Juli lalu yang lebih lengkap, dan hari ini ada Festival Kampung Digital yang juga mengangkat sebagian inovasi desa,” ujar Anas saat Festival Kampung Digital di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng, Selasa (3/9).

1. Perkuat sektor UMKM

Festival Kampung Digital, Pelayanan Publik hingga PemberdayaanIDN Times/Istimewa

 

Festival Kampung Digital  menghadirkan pelaku UMKM desa yang sukses berbisnis berkat teknologi digital. Salah satunya adalah Etik Nur Christiani asal Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran yang memiliki usaha makanan ringan khas Banyuwangi. Etik dibantu Rumah Kreatif di bawah naungan Dinas Koperasi dan UMKM Banyuwangi tentang pengemasan produk. 


”Berkat kemasan yang lebih menarik, produk saya laku di pasaran. Apalagi kami juga dibantu berjualan dan promosi via sosial media hingga dapat reseller. Semakin pesat bisnis saya. Alhamdulillah dengan online omset meningkat dari Rp 25 juta per bulan menjadi Rp. 80-an juta per bulan,” kata Etik.

2. Terkoneksi fiber optic

Festival Kampung Digital, Pelayanan Publik hingga PemberdayaanIDN Times/Istimewa

 

Festival Kampung Digital yang berlangsung selama dua hari, 3-4 September, juga dirangkai dengan Kelas Digital yang pesertanya terdiri atas santri, penggerak Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), dan pemuda Karang taruna. Mereka mendapatkan ilmu dari praktisi online berpengalaman dari startup teknologi ritel Warung Pintar dan Siber Kreasi Kominfo.

Saat ini, dari 189 desa di Banyuwangi, 90 persen di antaranya sudah berhasil dimasuki jaringan internet berbasis serat optik (fiber optic/FO). Pemkab Banyuwangi menggandeng dua perusahaan teknologi informasi untuk keperluan tersebut.

”Dengan adanya jaringan internet ke desa-desa, kami harapkan bisa memaksimalkan program Smart Kampung di mana bukan hanya memberi pelayanan publik yang maksimal, namun juga mengintegrasikan dengan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi kreatif,” ujarnya.

Baca Juga: Video Perundungan Antar Siswa di Banyuwangi, Berujung Saling Memaafkan

3. Tampilkan inovasi pelayanan publik

Festival Kampung Digital, Pelayanan Publik hingga PemberdayaanIDN Times/Istimewa


Salah satu inovasi yang ditampilkan dalam festival kampung digital yakni layanan KIOSK milik Desa Kaligung, Kecamatan Blimbingsari. KIOSK adalah bagian dari program SMART Kampung yang berisi aplikasi layanan data dan informasi tentang kependudukan, kesehatan, dan pendidikan. Dengan aplikasi ini, warga bisa melakukan layanan mandiri untuk berbagai keperluan hanya dengan memindai KTP pada perangkat yang disediakan.

Selain itu juga ada aplikasi kesehatan Siap Cantik (Sistem Alikasi Posyandu dengan Pencatatan Elektronik) milik Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Aplikasi berbasis android ini memberi kemudahan bagi pengguna layanan khususnya ibu-ibu di kampung-kampung untuk melihat perkembangan kesehatan dan mendapatkan tips dan informasi seputar kesehatan.

“Ternyata jika terus didorong, desa-desa berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik. Festival ini juga sebagai media belajar bagi perangkat desa-desa lainnya, agar termotivasi untuk melakukan hal yang sama. Terjadi kompetisi yang sehat untuk saling berinovasi. Artinya, iklim inovasi tumbuh subur di Banyuwangi,” ujar Anas.

Baca Juga: Bupati Azwar Anas Lepas Ratusan Pelari di Banyuwangi Ijen Green Run

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya