Banyuwangi Resmi Ditetapkan sebagai Geopark Nasional

Geopark Nasional bisa memperkuat pariwisata berbasis alam

Banyuwangi, IDN Times - Kabupaten Banyuwangi telah ditetapkan sebagai salah satu dari kawasan Taman Bumi atau Geological Park (Geopark) Nasional 2018 oleh Komite Geopark Nasional. 

Baca Juga: Tiba di Tanah Air, TKI Shinta Danuar Langsung Dijenguk Titiek Soeharto

1. Memenuhi lima kriteria

Banyuwangi Resmi Ditetapkan sebagai Geopark NasionalIDN Times/Istimewa

Sekretaris Komite Geopark Nasional, Yunus Kusumabrata, menjelaskan Banyuwangi dinilai telah memenuhi lima syarat kriteria untuk ditetapkan menjadi Geopark Nasional.

Kelima kriteria tersebut antara lain geologi dan bentang alam, struktur geopark, penafsiran atas bentang alam, pengelolaan potensi ekonomi, dan rencana jejaring pengembangan geopark itu sendiri. 

"Dari lima kriteria tersebut, Banyuwangi mendapat nilai B, sehingga layak untuk ditetapkan sebagai geopark nasional," kata Yunus saat pengukuhan dan penyerahan sertifikat Geopark Nasional di Bogor, Jumat (30/11).

2. Detail kriteria di Banyuwangi

Banyuwangi Resmi Ditetapkan sebagai Geopark NasionalIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Banyuwangi memiliki tiga situs yang diajukan sebagai geopark nasional, yaitu Blue Fire di Gunung Ijen, Pulau Merah, dan Taman Nasional (TN) Alas Purwo.

Fenomena api biru (blue flame) di Gunung Ijen merupakan yang terluas di dunia. Kawah di Ijen tersebut juga merupakan kawah terasam di dunia. Selanjutnya, yakni Pulau Merah dan kompleks gua di TN Alas Purwo memiliki fenomena mineralisasi. 

Pulau Merah merupakan sisa dari perjalanan magma di bawah gunung api purba. Singkapan batuan di Pulau Merah sangat ideal dijadikan laboratorium geologi dunia untuk mempelajari proses alterasi dan mineralisasi emas tembaga. Sementara jejak geologi di dalam Gua Istana di TN Alas Purwo merupakan laut dangkal yang mengalami proses geologi sampai menjadi daratan.

Penetapan Geopark Banyuwangi juga didukung keberagaman hayati (biodiversity) dan cultural diversity. Di kawasan Ijen saja, terdapat 14 jenis flora dan 27 fauna, dengan 6 jenis mamalia. Sementara di TN Alas Purwo terdapat sekitar 700 flora, 50 jenis mamalia, 320 burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil.

3. Geopark telah menyumbang pengembangan ekowisata

Banyuwangi Resmi Ditetapkan sebagai Geopark NasionalIDN Times/Mohamad Ulil Albab

Dia melanjutkan Indonesia saat ini baru memiliki empat UNESCO geopark global dan 15 geopark nasional. Dari 19 geopark bertaraf internasional dan nasional tersebut, telah menyumbang 35 persen dari total ekowisata yang ada di Indonesia.

"Ke depan ada beberapa rekomendasi untuk bisa meningkatkan kualitas geopark Banyuwangi," katanya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan penetapan tersebut menjadi pendorong Banyuwangi untuk mengoptimalkan sektor pariwisata berbasis alam.

"Dengan segala kekhasan yang kami miliki mulai dari geologi, flora dan fauna, hingga warisan budaya, maka kami sejak awal telah mengangkat ekoturisme sebagai dasar pengembangan pariwisata kami," jelas Anas. 

4. Perkuat posisi taman nasional jadi cagar Biosfer oleh UNESCO

Banyuwangi Resmi Ditetapkan sebagai Geopark Nasional-

Lebih lanjut, Anas mengatakan, penetapan status Geopark akan memperkuat posisi Blue Fire Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo untuk menyajikan konsep ekowisata.

“Dengan status geopark ini, akan semakin melengkapi keberadaan Blue Fire Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo. Alas Purwo sebelumnya ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO. Sekaligus ini akan memperkuat positioning Banyuwangi yang menyajikan ekowisata, pariwisata berbasis alam,” jelasnya.

Baca Juga: Kampus Dwijendra Diliburkan hingga 2 Desember, Rektor: Biar Kondusif

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya