Bantuan untuk Korban Erupsi Semeru Terkumpul Rp8,4 miliar

Stok bantuan logistik masih cukup untuk 1,5 bulan

Lumajang, IDN Times - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengumumkan jumlah bantuan dalam bentuk uang yang terkumpul untuk masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Hingga Rabu (15/12/2021), bantuan yang masuk melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lumajang sejumlah Rp8,4 miliar.

Bantuan tersebut mengalir dari berbagai kalangan yang dikelola forum zakat dari lembaga zakat dan lintas instansi. Bantuan yang masuk bakal digunakan untuk relokasi hunian baru masyarakat terdampak.

"Dana bantuan dari masyarakat itu akan digunakan untuk proses relokasi pemukiman warga terdampak erupsi Gunung Semeru. Ini akan bertambah, potensinya lebih dari Rp10 miliar. Selanjutnya fokus kita 2.900 lebih rumah yang harus dibangun," kata Thoriq, Rabu sore (15/12/2021).

Baca Juga: Pengungsi Korban Semeru Tambah Jadi 3.697 Jiwa, 17 Orang Masih Hilang

1. Bantuan logistik cukup sampai 1,5 bulan ke depan

Bantuan untuk Korban Erupsi Semeru Terkumpul Rp8,4 miliarWarga masih tetap tenang di kantor desa. IDN Times/Mohamad Ulil Albab

Selain bantuan uang tunai, Pemkab juga telah menerima berbagai bantuan logistik. Jumlahnya pun lebih dari mencukupi. Thoriqul mengatakan, bantuan logistik memadahi untuk kebutuhan 1,5 bulan ke depan.

"Bantuan dalam bentuk logistik sudah mencukupi hingga 1,5 bulan ke depan, harapan kami bila masyarakat berkeingin untuk membantu kami disalurkan berupa uang, rekeningnya melalui Baznas Lumajang atau bantuan dalam bentuk material untuk proses relokasi," terangnya.

2. Pemkab juga sudah izin KLHK untuk membuat kawasan hunian baru

Bantuan untuk Korban Erupsi Semeru Terkumpul Rp8,4 miliarWarga tengah didata di tenda pengungsian Lapangan Sumberwuluh, Lumajang. IDN Times/ Ulil Albab

Sementara, dalam jangka panjang, Thoriqul mengatakan, bahwa Pemkab Lumajang telah mengajukan permohonan penggunaan lahan untuk relokasi pengungsi. Peremohonan itu telah disetujui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Titik relokasi hunian akan ditempatkan di Desa Penanggal Kecamatan Candipuro, Desa Oro-oro Ombo dan Supit Urang Kecamatan Pronojiwo yang merupakan milik Perum Perhutani.

Menurutnya, dari hasil kajian, hunian baru tersebut aman untuk ditempati. Kajian tersebut dibantu Badan Geologi untuk pemetaan geologi, morfologi, sungai dan air tanah.

"Tentu aman dan nyaman dari semua aspek kehidupan. Ketersedian mata air-air bawah tanah, kemiringan lahan, dan lain-lain," terangnya.

3. Masih butuh berbagai bantuan untuk kawasan relokasi

Bantuan untuk Korban Erupsi Semeru Terkumpul Rp8,4 miliarKondisi pengungsian bencana erupsi Gunung Semeru, di Lapangan Sumberwuluh, Lumajang. IDN Times/Ulil Albab.

Menurut Thoriqul, untuk daerah hunian baru, Pemkab masih membutuhkan akses air, listrik hingga Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). 

"Salah-satunya di Lapangan Penanggal menjadi alternatif menjadi lokasi. Mekanisme relokasi adalah tempat yang aman dari potensi bencana erupsi Semeru. Lebih dari 2000 KK membutuhkan relokasi," terangnya.

Konsep relokasi juga akan dilengkapi dengan peningkatan sektor ekonomi sekitar dengan dibangun kandang terpadu.

"Ini nanti kita tata mereka, dalam satu kawasan yang terintegrasi, kandang terpadu, dikasih sapi perah nanti kita sambungkan dengan jejaring usaha. ini nanti kalau berhasil akan jadi penanganan pasca bencana percontohan," ujarnya. Upaya relokasi hunian baru juga akan melibatkan masyarakat sekitar sebagai tenaga kerjanya.

Baca Juga: Dinkes Jatim Sebut 20 Persen Pengungsi Gunung Semeru Mengeluh ISPA

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya