16 Orang Korban KMP Yunicee Hilang, 11 Tidak Ada dalam Manifes

KNKT butuh waktu hingga 1 tahun untuk ambil kesimpulan

Banyuwangi, IDN Times - Dirjen Hubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Budi Setiadi menyebut terdapat 16 orang yang masih dalam pencarian dalam tragedi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee di perairan Selat Bali, Selasa malam (29/6/2021) lalu. Dari jumlah itu, 11 orang tidak tercatat dalam manifes atau daftar penumpang.

"Laporan masuk dari keluarga adanya orang hilang dan diindikasikan ada di dalam kapal itu, sekitar 16 orang 5 orang yang dilaporkan ke posko di Gilimanuk itu, itu ada dalam manifes namun dari 16 orang itu, 11 orang yang dilaporkan oleh keluarganya itu tidak masuk dalam manifes," kata Budi saat mendampingi Investigator Keselamatan Pelayaran KNKT, Bambang Irawan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Rabu malam, (30/2021).

-

16 Orang Korban KMP Yunicee Hilang, 11 Tidak Ada dalam ManifesIlustrasi kapal tenggelam. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)

Budi mengatakan, sesuai data manifes, seharusnya kapal memuat 57 penumpang dengan rincian 41 orang penumpang, 13 Anak Buah Kapal (ABK), dan penjaga kantin 3 orang. Namun, dengan bertambahnya laporan 11 orang hilang yang tidak masuk dalam manifes, jumlahnya menjadi 68 orang.

"Seharusnya sesuai manifes jumlahnya ada 57 orang," katanya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, dugaan sementara penyebab kapal tenggelam terjadi karena arus laut yang deras.

"Karena arus yang deras menerpa ke bagian belakang kanan, sehingga kapal miring 5 derajat sehingga kemudian miring lagi, sehingga akhirnya tenggelam
kejadian sekitar jam 19.06 WITA," ujar Budi.

2. Kapal dibuat tahun 1992

16 Orang Korban KMP Yunicee Hilang, 11 Tidak Ada dalam ManifesKapal Motor Penyeberangan (KMP) Yunicee tenggelam di pelabuhan Gilimanuk pada Selasa (29/6/2021). (dok. IDN Times/Istimewa)

KMP Yunicee, katanya, dibuat tahun 1992, dan telah menjalani perawatan docking pada Desember 2020. "Semua kapal roro memang wajib docking setiap tahun untuk memastikan SPM," katanya.

Saat peristiwa kecelakaan terjadi, KMP Yunicee membawa 22 kendaraan dengan rincian 2 unit motor, kendaraan kecil 5 unit, pickup 1 unit dan truk sedang ada 17 unit. Dari 57 orang yang terdaftar dalam manifes, 36 orang telah diselamatkan menggunakan kapal yang kebetulan berada di dekat lokasi kejadian. 36 orang tersebut dalam keadaan selamat.

"Menyangkut korban ini yang diselamatkan oleh beberapa kapal roro yang sedang dalam perjalanan 36 lalu dibawa ke Ketapang keadaan selamat," katanya

"Kemudian di Gilimanuk ada 10 orang yang juga diselamatkan, namun dari 10 yang ditemukan ini 3 orang yang selamat dan 7 orang yang meninggal dunia," tambahnya.

Baca Juga: Dirawat di RSUD Blambangan, 7 Korban KMP Yunicee Sudah Boleh Pulang

3. Diduga berada di kedalaman 50 meter

16 Orang Korban KMP Yunicee Hilang, 11 Tidak Ada dalam ManifesSuasana saat evakuasi KMP Yunicee yang tenggelam di Gilimanuk, Selasa (29/6/2021). (Dok.IDNTimes/Tangkapan Layar)

Hingga saat ini pihaknya menduga posisi kapal berada di kedalaman 50-75 meter dengan jarak 500 meter dari bibir pantai pelabuhan. "Karena arus deras, tadi dari informasi yang saya dapatkan, kemungkinan geser kapal itu karena arus yang deras itu," ujar Budi.

Sementara itu, Investigator Keselamatan Pelayaran KNKT, Bambang Irawan mengatakan, masih mengumpulkan berbagai data dari perusahaan, awak kapal, dan kondisi cuaca saat peristiwa terjadi. Butuh waktu sekitar 3 bulan hingga satu tahun untuk menyimpulkan penyebab kasus secara ilmiah.

"Termasuk bagaimana proses perawatannya, nahkoda juga dengan perwira jaga lainnya
Mualim 1 yang mengetahui muatan, perwira jaga kemudi dan cuaca," katanya.

"Tapi intinya kita belum bisa mengatakan penyebab, karena itu terlalu dini. Pengumpulan data awal maksimal selama 1 bulan analisa, bisa saja dianalisa di universitas oleh masyarakat ilmiah paling cepat 3 bulan, 6 bulan 1 tahun," jelasnya.

Terkait jumlah penumpang yang diduga masih terdapat jumlah lain di luar manifes, pihaknya juga bakal mendalami lebih lanjut.

"Kita akan cocokkan data manifes dengan laporan masyarakat itu mungkin berhubungan dengan pihak Jasa Raharja. Akses menuju kapal ini masih sangat terbuka, orang lain, teman-teman bisa lihat ada kalanya buruh-buruh pelabuhan pun bisa keluar masuk kapal dengan bebas, jadi tidak tahu itu buruh pelabuhan atau penumpang atau siapa, itu yang patut kita akan kita dalami supaya betul-betul yang masuk ke dalam itu hanya penumpang saja," paparnya.

Baca Juga: Tenggelam di Bali, KMP Yunicee Disebut Sempat Miring Selama 5 Menit

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya