Risiko Jasa Penukaran Uang di Surabaya, Kejar-kejaran dengan Satpol PP

Sabar ya bu pak !

Surabaya, IDN Times - Menjelang Lebaran, banyak ditemui jasa penukaran uang dadakan di jalanan Surabaya. Salah satunya seperti di jalan Bubutan dan Jalan Veteran. Namun, siapa sangka mereka harus terima risiko untuk kejar-kejaran dengan Satpol PP.

1. Jasa penukaran uang tidak boleh membuka lapak di dekat kantor BI

Risiko Jasa Penukaran Uang di Surabaya, Kejar-kejaran dengan Satpol PPJasa penukaran uang yang di Jalan Veteran Surabaya, Sabtu, (23/4/2022). IDN Times/Khusnul Hasana.

Salah satu penerima jasa penukaran uang adalah Ida (40). Ia mengaku mulai menggelar lapaknya tiap hari di pinggir jalan Bubutan sejak pukul 2 siang. Tak jarang, ia harus sembunyi-sembunyi dari Satpol PP Surabaya. Hal tersebut, karena dirinya tidak diperbolehkan membuka lapak penukaran uang di sekitar Bank Indonesia (BI). 

"Satu hari dua kali diobrak, terus kita juga sering ditunggu sama Satpol PP," ungkap Ida.

Tahun-tahun sebelumnya, Ida pernah dibawa Satpol PP ke kantor. Bahkan, uang-uangnya juga dibawa ke kantor Satpol PP. "Saya juga pernah disidang, saya kena Tipiring (Tindak Pidana Ringan)," sebutnya.

2. Jasa penukaran uang lebih sepi dari tahun kemarin

Risiko Jasa Penukaran Uang di Surabaya, Kejar-kejaran dengan Satpol PPJasa penukaran uang yang di Jalan Veteran Surabaya, Sabtu, (23/4/2022). IDN Times/Khusnul Hasana.

Sama dengan Ida, Syaiful yang juga penerima jasa tukar uang pun harus sembunyi-sembunyi dari Satpol PP. Selain harus siap jadi buronan Satpol PP, tahun ini keluahnnya bertambah dengan jumlah pelanggan yang lebih sepi ketimbang tahun kemarin.

"Rame tahun kemarin, sekarang sepi, belum lagi nanti harus diobrak Satpol PP," ujar Syaful.

Ia juga mengaku heran dengan sepinya pelanggan. Sebab, kondisi pandemik COVID-19 tahun ini justru mulai membaik. "Saya di sini sudah 20 tahunan. Tahun Kemarin lebih ramai, sekarang sepi,"

3. Menerima untung 5 persen setiap Rp100 ribu

Risiko Jasa Penukaran Uang di Surabaya, Kejar-kejaran dengan Satpol PPIlustrasi uang tunai baru (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Syaiful mengambil keuntungan 5 persen setiap Rp100 ribu uang. Tak jarang, sebagian orang pun menawar. "Kan kalau uang pecahan Rp5 ribu itu 25 ribu untuntnya, tapi ada yang nawar jadi 20 ribu. Ya saya kasih," ucap Syaiful. Dalam sehari, ia menerima Rp3 juta penukaran uang. Pecahannya beragam mulai Rp1.000 hingg Rp20 ribu.

Baca Juga: Penukaran Uang Baru di Lapangan Kodam Dibuka, Ini Aturannya!

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya