Surabaya, IDN Times - Penemuan mayat seorang remaja berinisial N (15) di Benteng Kedung Cowek menggemparkan warga Kota Surabaya. Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Juliana Evawati pun meminta Pemkot Surabaya, dalam hal ini Satpol PP untuk gencar melakukan sweeping atau patroli di tempat-tempat pemicu terjadinya hal-hal negatif.

Wanita yang akrab disapa Jeje itu mengatakan, tak dapat dipungkiri tindak kejahatan seperti pemerkosaan dapat terjadi di mana saja, termasuk di Benteng Kedung Cowek dan sekitarnya. Apalagi, selama ini, Benteng Kedung Cowek memang kerap menjadi tempat muda-mudi berpacaran. 

"Banyak sekali tempat-tempat di Surabaya ini yang rawan digunakan untuk hal-hal negatif. Saya berharap pemerintah Surabaya harus sweeping," ujar Politisi PAN ini, Jumat (12/5/2023). 

Bukan cuma Benteng Kedung Cowek, daerah lain seperti di sekitar Jembatan Suramadu hingga pantai Kenjeran Watu-watu juga rawan dijadikan tempat pelecehan seksual.

"Dulu beberapa tahun lalu kita masih ingat sering sekali dilakukan sweeping khususnya di daerah yang sudah jelas di sana sering terjadi pelecehan seksual, contohnya saja di Suramadu, Batu-batu, itu juga sering terjadi," terang dia. 

Apalagi, selama ini Satpol PP sering melakukan penertiban bagi Pedagang Kaki Lima (PKL). Namun membiarkan daerah berpotensi terjadinya kejahatan. 

"Saya berharap Satpol PP di Kota Surabaya sering sweeping. Jangan hanya kaki 5 yang ditertibkan. Tapi daerah-daerah yang sepi, dan potensi pelecehan seksual itu malah dibiarkan," katanya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, jenazah N ditemukan di Benteng Kedung Cowek pada (7/5/2023) lalu setelah hilang hampir 3 minggu. Hasil penyidikan polisi, N dihabisi oleh mantan pacar korban berinisial Y (16) dan dibantu temannya R (14).

Motif Y melakukan itu karena cemburu dan ingin menguasai ponsel N. Bukan cuma itu, sebelum dihabisi, Y sempat memperkosa N. 

Baca Juga: Pembunuhan Remaja Perempuan di Kedung Cowek, Pelaku Cemburu