Masjid Kembang Kuning, Didirikan Sunan Ampel Diresmikan Era Soekarno

Dibangun saat Sunan Ampel hendak menuju ke Wilayah Ampel

Surabaya, IDN Times - Masjid Rahmat atau yang biasa dikenal dengan nama Masjid Kembang Kuning adalahsalah satu Masjid tertua di Kota Surabaya. Masjid ini diperkirakan ada sejak tahun 1400an yang sebelumnya berupa musala.

1. Dibangun Sunan Ampel

Masjid Kembang Kuning, Didirikan Sunan Ampel Diresmikan Era SoekarnoSuasana Masjid Rahmat atau Masjid Kembang Kuning Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Staf Takmir Masjid Rahmat, Mohammad Syafi'i menjelaskan Masjid Rahmat dibangun pertama kali oleh Sunan Ampel atau Raden Rahmad. Ketika itu Sunan Ampel dari Kerajaan Majapahit hendak menuju wilayah Ngampeldenta atau yang saat ini dikenal sebagai Ampel.

Sebelum menuju ke Ampel, Sunan Ampel terlebih dahulu singgah di wilayah Kembang Kuning dan bertemu Wirosuroyo atau mbah Karimah yang merupakan penjaga perbatasan Kerajaan Majapahit.

"Mbah Wirosuroyo ini bertarung dengan Sunan Ampel dan kalah lalu masuk Islam. Begitu masuk Islam, Sunan Ampel mempersunting anak mbah Wirosuroyo yakni nyai Karimah," ujarnya saat ditemui IDN Times, Sabtu (9/4/2022).

Untuk menyebarkan agama Islam, Sunan Ampel kemudian membangun Langgar. Langgar tersebut diberi nama Langgar Tiban yang artinya tiba-tiba. "Kenapa namanya langgar Tiban, karena langgar itu secara tiba-tiba terbentuk karena kesaktian Sunan Ampel," ungkap Safi'i.

2. Diresmikan era Presiden Seokarno

Masjid Kembang Kuning, Didirikan Sunan Ampel Diresmikan Era SoekarnoSuasana Masjid Rahmat atau Masjid Kembang Kuning Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Kemudian lambat laun, Langgar Tiban direnovasi menjadi sebuah Masjid. Renovasi Langgar menjadi Masjid ini dilakukan ketika era Presiden Seokarno pada tahun 1967.

"Direnovasi menjadi sebuah masjid dan diresmikan Menteri Agama era Soekarno, yaitu Syaifudin Zuhri," jelasnya.

Kemudian Masjid tersebut terus berkembang hingga membentuk sebuah yayasan Rahmat seperti sekarang ini. Masjid ini juga memiliki radio Islam pertama bernama Yasmara. Radio tersebut menyiarkan tentang kegiatan ibadah umat islam seperti qiroat menjelang adzan. "Sampai sekarang ada, yang sekarang diperdengarkan ketika sholat, qiroaat sebelum adzan itu ya dari sini, bahkan ada suara Gus Dur itu dari sini (Radio Yasmara)," jelas Safi'i.

Baca Juga: 6.500 Jemaah Ikut Tarawih di Masjid Al Akbar Surabaya

3. Arsitektur Masjid Rahmat membentuk daun semanggi

Masjid Kembang Kuning, Didirikan Sunan Ampel Diresmikan Era SoekarnoSuasana Masjid Rahmat atau Masjid Kembang Kuning Surabaya. (IDN Times/Khusnul Hasana)

Safi'i menjelaskan, arsitektur bangunan masjid Rahmat membentuk daun semanggi. Seperti mihrab imam, gapura hingga tiang di serambi Masjid. "Filosofinya karena semanggi ini khasnya Surabaya, yang mendesain dulu itu haji Abu Ali," sebutnya. Ia menuturkan, Masjid tersebut belum pernah direnovasi sejak awal pembangunan tahun 1967 hingga saat ini. Hal ini karena bangunan tersebut merupakan cagar budaya.

"Tidak ada renovasi, paling hanya pengecatan, pengeramikan," kata Safi'i.

Kini kegiatan di Masjid Kembang Kuning ini sudah normal kembali. Di bulan puasa Masjid Rahmat menggelar beberbagai kegiatan mulai sholat tarawih, tadarus buka puasa bersama sampai I'tikaf di malam-malam ganjil 10 hari ramadan.

Baca Juga: Mengeja Makna Arsitektur Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya