IPM di Surabaya Naik, Eri Masih Kepikiran Anak Putus Sekolah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Surabaya tahun 2022 sebesar 82,74 naik 0,43 dari tahun 2021 sebesar 82,31. IPM Surabaya ini menjadi yang tertinggi di Jawa Timur berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 15 November 2022.
1. Masalah pendidikan masih harus diselesaikan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, meski pada tahun 2022 IPM Kota Pahlawan tertinggi di Jatim, masih banyak persoalan di Surabaya yang harus segera diselesaikan. Salah satunya masalah pendidikan.
"Jadi sebenarnya IPM adalah penilaian. Tapi buat saya, sebenarnya masih jauh dan kita harus memperbaiki lebih baik lagi. Karena IPM juga dilihat dari lamanya satu orang ini menempuh jalur pendidikan," kata Wali Kota Eri Cahyadi, Minggu (20/11/2022).
Baca Juga: Perjuangan Pendeta di Surabaya, 25 Tahun Menanti Izin Operasi Gereja
2. Masalah pendidikan paling banyak soal biaya
Eri mengatakan, masalah pendidikan di Kota Surabaya yang paling banyak adalah terkendalanya biaya pendidikan. Termasuk tak bisa menebus ijazahnya.
"Bahkan hari ini, adik-adik kita, anak-anak kita yang SMA, masih ada yang tidak bisa ikut ujian karena tidak bisa bayar SPP. SMP juga ada yang belum bisa ambil ijazahnya. Ini yang harus kita kebut (tuntaskan)," ujar dia.
Jika persoalan pendidikan ini dapat diselesaikan, maka IPM Surabaya bisa lebih tinggi dari angka 82,74. Ia pun mengakui, masih banyak pekerjaan rumah (PR) di Kota Pahlawan yang harus segera diselesaikan.
"Masih banyak PR kita untuk umat yang harus kita jalankan. Karena seharusnya bisa jauh lebih tinggi kalau anggaran ini bisa tepat dengan angka-angka (indikator penilaian) IPM, kita sentuh di sana, maka bisa jauh lebih tinggi," pungkasnya.
2. IPM Surabaya terus meningkat
Sebagai diketahui, selama beberapa tahun terakhir, BPS mencatat IPM Kota Surabaya mengalami peningkatan. Pada tahun 2020 sebesar 82,23 dan meningkat di tahun 2021 menjadi 82,31. Kemudian pada tahun 2022, IPM Kota Surabaya mencapai 82,74 yang merupakan tertinggi di Jawa Timur.
Nilai IPM tersebut menunjukkan bahwa kualitas pembangunan manusia di Kota Surabaya berada pada kelompok status kategori “Sangat Tinggi” (IPM ≥ 80).
Pemulihan ekonomi sosial di tengah pandemi COVID-19, telah membawa pengaruh terhadap IPM di Kota Surabaya. Termasuk pula terhadap meningkatnya seluruh indikator pembentuknya, baik indeks kesehatan, indeks pendidikan, maupun indeks pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan.
Baca Juga: IPM Jatim 2022 Naik 0,85 Persen