COVID-19 Varian Deltacron Belum Terdeteksi di Surabaya

Tetap hati-hati rek

Surabaya, IDN Times - COVID-19 Varian Deltacron belum terdeteksi di Surabaya. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, meski belum terdeksi, langkah pencegahan terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengantisipasi varian Deltacron itu.

1. Surabaya mulai lakukan berbagai antisipasi

COVID-19 Varian Deltacron Belum Terdeteksi di SurabayaJalan Ahmad Yani, Kota Surabaya dari udara. Dok. Humas Pemkot Surabaya

Diantara langkah pencegahan adalah tetap mengoptimalkan 3T (tracing, testing dan treatment).

"Kami melakukan optimalisasi penguatan upaya 3T (tracing, testing dan treatment), operasi yustisi protokol kesehatan (prokes) di tempat keramaian yang menjadi konsentrasi masyarakat oleh seluruh Satgas COVID-19 di wilayah," kata Nanik, Kamis (17/3/2022).

Menurut Nanik, strategi lainnya untuk mengantisipasi Deltacron, yaitu mempersiapkan RS rujukan COVID-19 untuk memfasilitasi kasus-kasus kondisi sedang hingga berat (critical). Selain itu, ia mengoptimalkan pelaksanaan vaksinasi primer COVID-19 dan dilanjutkan dengan booster di Kota Surabaya.

Baca Juga: Kemenkes: Varian COVID-19 Deltacron Belum Terdeteksi di Indonesia 

2. Deltacron masih dalam pengawasan Kemenkes RI

COVID-19 Varian Deltacron Belum Terdeteksi di SurabayaBloomberg

Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI masih melakukan pemantauan terhadap perkembangan varian Deltacron yang telah terdeteksi di beberapa negara Eropa. Meskipun kasus Deltacron belum ditemukan di Surabaya dan masih dalam penelitian oleh World Health Organization (WHO), Nanik mengingatkan masyarakat untuk waspada dengan varian ini.

"Varian Deltacron masih dalam penelitian dan pemantauan oleh WHO, termasuk gejalanya. Namun, beberapa gejala yang perlu diperhatikan yaitu suhu tinggi, batuk terus menerus, kehilangan indera penciuman dan perasa, sakit kepala, serta sesak napas," urainya.

3. Angka kasus COVID-19 di Surabaya diklaim terus alami penurunan

COVID-19 Varian Deltacron Belum Terdeteksi di Surabayailustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Ia juga menuturkan bahwa berdasarkan data assessment situasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, penurunan kasus konfirmasi di Kota Surabaya dari angka 228,92 per 100 ribu penduduk, menjadi 84,22 per 100 ribu penduduk.

Sementara itu, angka rawat inap RS saat ini dari 16,77 per 100 ribu penduduk menjadi 9,12 per 100 ribu penduduk. Sedangkan angka positif rate-nya, dari 13,56 persen menjadi 8,41 persen. "Data tersebut terhitung mulai dari minggu pertama hingga minggu kedua bulan Maret 2022," kata Nanik, Kamis (17/3/2022).

Nanik mengungkapkan, total pasien yang dirawat di RS rujukan COVID-19 Kota Surabaya per tanggal 14 Maret, ada 531 pasien. Diantaranya 69,30 persen ber-KTP Surabaya dan 30,70 persen KTP non Surabaya. Sedangkan persentase BOR per tanggal 14 Maret 2022, sebesar 16,22 persen dari total Tempat Tidur (TT) di RS rujukan COVID-19.

Baca Juga: Satgas COVID-19: Tunggu WHO Umumkan Nama dan Karakteristik Deltacron 

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya