Ciut Nyali Panglima Gengster di Depan Polisi

Panglima tawuran yang punya tugas ngadmin IG juga

Surabaya, IDN Times - AA (21), hanya tertunduk lesu. Sesekali ia menjawab pertanyaan awak media dengan suara lirih. Suaranya tak selantang saat sedang beraksi di jalanan. Nyalinya menciut di depan jajaran polisi Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis, (1/12/2022). Padahal, di belakangnya berjajar beberapa bilah pedang yang membuatnya berani menebar teror di jalanan Kota Pahlawan. 

Bersama 15 orang lain, AA yang juga didapuk menjadi ketua gangster bernama Gukguk diciduk polisi. Ia menjadi salah satu dalang beberapa aksi tawuran beberapa waktu terakhir di Surabaya. AA adalah pemberi komando kepada ratusan anggotanya. "Saya cuma disuruh meneruskan saja, ceritanya panjang," kata dia.

Tugas utamanya sebagai panglima adalah membuat propaganda dan menggerakkan para anggotanya lewat instagram. "Saya tugasnya live Instagram dan membalas DM," sebutnya. 

Tak main-main, AA menyebut, anggotanya tersebar di berbagai  wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Meski banyak, ia menyebut tak ada proses rekrutmen khusus untuk menjadi anggota gangster Gukguk. "Mereka ikut-ikut sendiri."

Biar kelihatan lebih menakutkan, lanjut AA, para anggotanya selalu membekali diri mereka dengan berbagai senjata tajam, seperti pedang. Ia sendiri mengaku memiliki sebuah pedang sepanhang 1,5 meter.  “Beli dari madura harganya 300. pesen, satu bulan lalu,” ujarnya. Aksi-aksi inilah yang kemudian ia dokumentasikan untuk konten di instagram. D

Setelah para anggota terkoordinasi, mereka akan langsung bergerak dan mencari lawan tawuran. Lawan mereka pun tak menentu. Seringkali mereka rival bebuyutan mereka, yaitu Wokwok. Kedua gerombolan ini kerap tawuran di jalanan Surabaya. Salah satunya seperti yang mereka lakukan Minggu (27/12/2022) lalu. Kelompok Gukguk menyerang geng Wokwok untuk membalaskan dendam atas kematian rekan mereka pada tawuran pada akhir Oktober 2022 lalu.

Kerusuhan dua kelompok yang terjadi di jalan Middle East Ring Road (MERR) Surabaya ini sendiri berbuntut panjang. Kelompok Wokwok yang kalah jumlah kemudian dikejar hingga Pakuwon City. Di sanalah AA dan gerombolannya melukai dua orang, termasuk Satpam. Aksi seperti ini biasanya baru akan berakhir setelah ada korban terluka, atau bahkan tewas. 

Aksi yang sudah berulang ini pun membuat masyarakat geram. Caci maki mereka layangkan di kolom komentar akun instagram milik kedua geng ini. Maklum, di akun instagram mereka, dua kelompok ini saling adu gagah dengan mengunggah aksi tawuran atau perusakan fasilitas umum. 

Polisi pun kemudian turun tangan. Sebanyak 15 orang mereka bekuk. Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Arief Ryzki Wicaksana mengatakan, dari 15 orang itu, 10 orang ditangkap Selasa (29/11/2022) dan 5 orang lainnya ditangkap hari ini, Rabu (30/11/2022). 

"Sudah 10 (orang yang ditangkap) lanjut kita tambah 5 (orang), Total 15 (orang)," ujar Arief kepada IDN Times, Rabu (30/11/2022). Dari 15 orang yang ditangkap tersebut, tujuh di antaranya yang merupakan anggota geng Gukguk resmi ditetapkan sebagai tersangka. Mirisnya, empat orang tersangka ini masih berusia di bawah umur. 

Tak cuma polisi, Pemkot Surabaya melalui Satuan Polisi Pamong Praja pun mengambil langkah antisipasi. Mereka berencana kembali menggalakkan beberapa program seperti patroli di semua kecamatan hingga sosialisasi ke sekolah-sekolah. 

"Sudah dibuatkan perintah kepada seluruh camat mulai kemarin malam melakukan patroli Asuhan Rembulan tingkat kecamatan dengan melibatkan TNI dan Polri dengan titik-titik rawan per-kecamatan," kata Kasatpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto. Menarik ditunggu, apakah langkah-langkah ini bisa membuat para pelaku tawuran kapok? Atau bakalan kambuh lagi?

Baca Juga: Pelaku Tawuran di Pakuwon City Ditangkap, Motifnya Balas Dendam 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya