Awas! Penipuan Mengatasnamakan Wali Kota Surabaya

Tetap hati-hati guys!

Surabaya, IDN Times - Modus penipuan marak terjadi di masyarakat. Baru-baru ini Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkap adanya modus penipuan yang mengatasnamakan dirinya.

1. Modus penipuan meminta dan dan minta nomor rekening

Awas! Penipuan Mengatasnamakan Wali Kota Surabayastartupnation.com

Modus penipuan mengatasnamakan Wali Kota Surabaya ini diungkap oleh Eri melalui laman instagramnya pada Selasa (22/3/2022). Dalam postingan tersebut, Eri memposting gambar tangkapan layar pesan melalui WhatsApp antara pelaku dengan korban. 

"Waspada penipuan, permintaan dana dan nomor rekening dengan mengirim pesan melalui WhatsApp, Facebook, Instagram, dan sosial media lainnya atas nama Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi," tulis Eri dalam postingan tersebut.

Baca Juga: Tim SAR Surabaya Lakukan Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Arjuno

2. Modus penipuan berupa mengirim uang sumbangan

Awas! Penipuan Mengatasnamakan Wali Kota SurabayaPixabay/Clandestino

Modus yang dilakukan oleh pelaku yakni dengan cara mengatasnamakan sebagai Pemerintah Kota Surabaya. Pelaku mengaku sebagai pihak Pemerintah Kota Surabaya yang ingin menyumbang ke Yayasan, namun korban harus mengirim uang dulu.

"Ada banyak modus, yang katanya Pemerintah Kota Surabaya mau menyumbang ke Yayasan/tempat Ibadah, tapi pengelolah harus kirim uang dulu," tulis Eri.

Selain modus itu, ada pula modus yang meminta sumbangan untuk acara mantu Eri. Padahal kata Eri, anaknya saja baru duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Pokoknya abaikan yang minta-minta duit semacam itu, NIPU," himbauanya.

3. Diskominfo harap warga mengkonfirmasi lewat aplikasi Wargaku

Awas! Penipuan Mengatasnamakan Wali Kota SurabayaBalai Kota Surabaya. Dok. Humas Pemkot Surabaya.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemerintah Kota Surabaya M. Fikser mengatakan bahwa pihaknya memastikan hal-hal semacam itu adalah modus penipuan. Ia menghimbau agar masyarakat berhati-hati dengan modus seperti ini.

Untuk menghindari modus penipuan semacam ini, warga bisa mengkonfirmasi lewat aplikasi Wargaku. Melalui aplikasi tersebut, pihaknya akan memberikan penjelasan.

"Dari aplikasi Wargaku kita bisa memberikan penjelasan yang sebenarnya," tuturnya saat dikonfirmasi, Rabu (23/3/2022).

Sejauh ini kata Fikser, belum ada korban yang sampai tertipu dengan modus semacam ini. Jika ada korban yang dirugikan secara materil, pihaknya tidak segan-segan melapor ke Polisi.

"Kalau ada yang dirugikan, kami Pemkot akan mengambil tindakan hukum dengan cara melaporkan. Tapi kami lihat perkembangan dulu," tandasnya.

Baca Juga: Siap-siap, Ribuan Driver Ojol Akan Demo di Surabaya

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya