Umat Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Doakan Perdamaian untuk Papua

Masyarakat diajak saling memaafkan

Tuban, IDN Times- Aksi kericuhan yang terjadi di asrama mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu yang berbuntut pembakaran gedung DPRD di Papua Barat mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, tak terkecuali warga Tuban.

Sejumlah jemaat Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban, Kamis (22/8) berdoa dan sembahyang untuk kedamaian masyarakat Papua.  "Kami melakukan sembahyang dan doa bersama untuk Papua. Semoga masyarakatnya damai dan mau memaafkan antar sesama," kata pengurus Kelenteng Gunawan Putra Wirawan.

1. Jangan ada permusuhan antara sesama anak bangsa

Umat Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Doakan Perdamaian untuk PapuaIDN Times/ Imron

Gunawan mengajak semua elemen agar saling menjaga kerukunan dan menghilangkan permusuhan antara ras, golongan, suku dan agama. "Secara peristiwa memang saya sendiri belum sepenuhnya mengikuti. Tapi yang jelas saya sangat berharap agar semua anak bangsa Indonesia bisa hidup rukun dan berdampingan," katanya.

2. Doakan bangsa Indonesia agar aman dan maju

Umat Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Doakan Perdamaian untuk PapuaIDN Times/ Imron

Dalam kondisi saat ini, Gunawan mengatakan perlu ditanamkannya rasa maaf di dalam hati sanubari kita masing-masing. Tak hanya mendoakan masyarakat Papua, para jemaat juga mendoakan Bangsa Indonesia agar tetap aman, tentram dan sejahtera.

"Dalam setiap sembahyang yang kita lakukan, para jemaat juga kita ingatkan agar mendoakan bangsa Indonesia. Ini kita lakukan setiap kali melakukan sembahyang," tutur Gunawan, usai menggelar ritual sedekah bumi.

Baca Juga: Saling Lempar Bubur, Cara Masyarakat Tuban Jauhkan Marabahaya

3. Kericuhan terjadi pada hari kemerdekaan

Umat Kelenteng Kwan Sing Bio Tuban Doakan Perdamaian untuk PapuaIDN Times/Vanny El Rahman

Sebelumnya kericuhan terjadi di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) di Jalan Kalasan, Surabaya, pada Sabtu (17/8) lalu. Kericuhan ini dipicu adanya bendera merah putih yang rusak di selokan depan asrama tersebut. Berbagai organisasi masyarakat yang tak terima pun melakukan  pengepungan hingga dua hari. Pengepungan berakhir setelah polisi menerobos masuk dan membawa 43 mahasiswa ke Mapolrestabes Surabaya. Insiden ini pun memicu kerusuhan di Papua.

 

Baca Juga: Sedekah Bumi, Warga Berebut Nasi Buceng di Kelenteng Tuban

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya