Tersapu Angin, Tiga Atap Bangunan Sekolah di Bojonegoro Roboh
Dok.IDN Times/ Istimewa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bojonegoro, IDN Times- Hujan deras yang disertai angin kencang membuat tiga atap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Desa Growok, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro roboh, Rabu (19/12) malam.
Informasi yang dihimpun IDN Times, tiga atap bangunan kelas yang roboh tersebut baru saja dilakukan rehap ringan pada tahun 2012 lalu. Renovasinya pun melalui dana swa karya yang diinisiasi oleh kepala sekolah.
"Jadi benar mas, saya barusan dari lokasi, tiga bangunan sekolah dasar itu ambruk karena tidak kuat menahan lebatnya air hujan yang turun malam tadi," kata Kasi Sapras Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Zamrony, kepada IDN Times, Kamis (20/12).
1. Rencananya tahun 2019 akan bongkar total
Dok.IDN Times/ IstimewaBangunan sekolah yang dibangun mengunakan dana sokongan dari wali murid itu. Sebelumnya juga sudah diajukan untuk segera diperbaiki. "Informasi yang saya terima kepala sekolah itu mengajukan proposal agar dibangun ulang karena pada saat renovasi yang dilakukan kepala sekolah kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan," katanya.
2. Tiga bangunan sekolah yang ambruk adalah kelas III, IV dan V
Dok.IDN Times/ IstimewaBelum sampai diperbaiki, bangunan sekolah itu sudah terlebih dahulu runtuh. Beruntung, pada saat kejadian berlangsung tidak ada korban jiwa karena kejadian terjadi pada malam hari. Zamrony menjelaskan, pada saat atap kelas III, IV dan V itu, pertama kali diketahui oleh penduduk sekitar sekolah.
Yang curiga dengan suara kayu yang putus. Setelah dicek warga mang ada bagian kayu atap yang patah. "Jadi ketika saya bertanya kepada penduduk sekitar, sebelum kejadian ini terjadi warga mendengar ada kayu yang patah, selang beberapa menit kemudian disusul bangunan yang roboh," katanya.
3. Bangunan sekolah baru menelan biaya Rp700 juta
Dok.IDN Times/ IstimewaUntuk melakukan renovasi lagi, Zamrony memperkirakan butuh dana lebih dari Rp700 juta. Sebab, hampir semua bangunan yang roboh kayu atau sisa bangunan yang roboh nyaris tidak bisa digunakan kembali.
"Ini kalau dibangun berarti pada bulan Januari, karena APBD ini dimulainya pada awal tahun, nanti disusun oleh sejumlah SKPD terkait dan secepatnya dilakukan perbaikan agar siswa tidak terbengkalai," jelasnya.
4. Proses belajar mengajar akan dilaksanakan di rumah warga atau balai desa
Dok.IDN Times/ IstimewaSaat ini sejumlah stakeholder yang terlibat dalam penanganan itu juga sudah mulai menyusun rencana. Dipastikan, pembangunan itu akan dilakukan pada awal bulan Januari 2019 mendatang. "Untuk sementara waktu ini kan masih libur panjang, tapi nanti kalau sudah masuk sekolah, kita lakukan proses belajar mengajar di rumah warga atau balai desa," katanya.
5. BPBD melakukan evakuasi
Dok.IDN Times/ IstimewaSementara itu, terpisah Plt BPBD Bojonegoro Ulfia yang yang mendapat laporan langsung meminta sejumlah anggota SAR setempat mendatangi lokasi. Di lokasi tidak ditemukan adanya korban jiwa. Sementara hasil pendataan awal kerugian tersebut ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. "Kita langsung menurunkan tim untuk ke lokasi, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa karena kejadiannya malam," pungkas dia.
Baca Juga: Januari-Februari Puncak Hujan, BPBD Bojonegoro Minta Warga Waspada
