Tercemar, Air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Berwarna Hitam

Bojonegoro, IDN Times - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Hanafi meminta kepada masyarakat untuk tidak menggunakan air dari Bengawan Solo untuk mandi dan minum. Pasalnya, saat ini air sungai mengalami penurunan kualitas akibat tercemar amonia.
1. Amonia dihasilkan dari kotoran hewan dan manusia
Zat amonia sendiri, kata Hanafi, merupakan zat yang dihasilkan dari kotoran hewan dan manusia. Jika air yang sudah tercemar zat kimia amonia ini digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum dan mandi akan membahayakan bagi kesehatan manusia.
"Kita harapkan jangan dibuat minum ataupun mandi karena tadi tercemar zat kimia amonia. Limbah ini dihasilkan dari kotoran hewan dan manusia. Air juga tercemar limbah tekstil," kata Hanafi saat dihubungi IDN Times, Selasa (2/8/2022).
2. Air sungai masih bisa digunakan untuk keperluan pertanian
Meski tak baik untuk dikonsumsi dan dibuat mandi, namun air ini masih layak untuk dibuat mengairi tanaman. Hanafi menjelaskan, penurunan kualitas air akibat tercemarnya zat kimia amonia di wilayah Bojonegoro sendiri sudah berlangsung sejak dua pekan yang lalu. Tingkat pencemaran air sungai mencapai 4,1.
"Sekarang tingkat pencemarannya sudah turun dari 7, sekian dan sekarang menjadi 4,1 ini tergolong sudah rendah tapi masih tidak layak untuk dibuat minum dan mandi," jelasnya.
3. Pencemaran air sungai sudah sering terjadi di Bojonegoro
Hanafi mengaku, penurunan kualitas air yang disebabkan adanya zat kimia amonia ini tak hanya terjadi di tahun ini saja. Hal serupa juga terjadi setiap tahun, terutama saat air sungai Bengawan Solo surut akibat kemarau.
"Pencemaran seperti ini sudah sering terjadi. Nah untuk air PDAM kita juga masih belum tahu bagaimana cara mereka melakukan pengelolaan airnya," pungkasnya.
Baca Juga: Aktivis Cilik Surati Jokowi Agar Awasi Pencemaran Plastik di Sungai