Satu Mahasiswa Lamongan Tertahan di Wuhan, Berharap Segera Pulang

Terus berdoa agar kondisi Wuhan membaik

Lamongan, IDN Times- Humaidi Said, salah seorang mahasiswa asal Desa Payaman, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, yang masih tertahan di Wuhan Tiongkok, berharap agar Pemerintah Indonesia dapat memulangkannya ke Tanah Air. Selain dirinya, Humaidi mengatakan ada tujuh Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih bisa di Wuhan. "Ya harapan saya pada pemerintah Indonesia kalau bisa mengupayakan kami pulang, kami terus menunggu," kata Humaidi, saat dihubungi IDN Times melalui sambungan telepon selulernya, Selasa (10/3).

Humaidi sendiri tak ikut dalam rombongan Warga Negara Indonesia yang dievakuasi bulan lalu. Saat proses pemindahan, Humaidi mengalami batuk sehingga harus ditinggal di Wuhan.

1. Pasrah dengan keadaan yang terjadi saat ini di Wuhan

Satu Mahasiswa Lamongan Tertahan di Wuhan, Berharap Segera PulangHumaidi Said memakai seragam toga wisuda. IDN Times/Imron

Humaidi sendiri saat ini hanya bisa pasrah dengan nasib yang dialaminya. Ia pun terus memanjatkan doa agar wabah virus corona kondisi di Wuhansegera berakhir. "Ya mau gimana lagi mas, kita harus kembalikan semuanya ini kepada Allah SWT karena semua ini sudah menjadi garis hidup dan saya harus terima. Percuma kalau terus-terusan kita mengeluh," kata Humaidi.

2. Ngobrol sesama mahasiswa asal Indonesia yang tertahan di Wuhan

Satu Mahasiswa Lamongan Tertahan di Wuhan, Berharap Segera PulangRektor Unesa Surabaya, Prof Nurhasan saat memberikan arahan kepada keluarga Humaidi Said di Lamongan. IDN Times/Imron

Lantaran terisolasi, Humaidi mengaku tak bisa berbuat banyak di sana. Salah satu kegiatan yang bisa ia lakukan hanya bertemu dengan mahasiswa asal Indonesia yang senasib dengannya. Saat bertemu, lanjutnya, ia biasanya mengobrol untuk bisa menguatkan satu sama lainnya. "Ngobrolnya hanya saat ketemu pas mengambil makan di lantai satu, kadang ngobrol juga melalui telpon," ungkapnya.

3. Kebutuhan hidup sehari-hari sudah tercukupi

Satu Mahasiswa Lamongan Tertahan di Wuhan, Berharap Segera PulangRektor Unesa Surabaya, Prof Nurhasan saat berbincang dengan orang tua Humaidi Said di Lamongan. IDN Times/Imron

Untuk kebutuhan sehari-hari Humaidi mengaku tak masalah. Semua kebutuhan disediakan dengan baik oleh pihak kampus. Tak hanya makanan, ia juga mendapatkan masker hingga obat-obatan.

Ia justru bersyukur karena ada mahasiswa di sana yang kondisinya lebih memperihatinkan ketimbang dirinya karena masih terjebak di salah satu perkampungan di Kota Wuhan. Kabar yang ia terima, mahasiswa itu kekurangan masker dan harus membeli kebutuhan sendiri. "Ada satu mas malah kondisinya sangat memprihatikan, ia harus masak sendiri dan kekurangan masker," terangnya.

Baca Juga: Mahasiswa Lamongan Masih Tertahan di Wuhan, Unesa Temui Keluarganya

4. Terus koordinasi dengan KBRI di Tiongkok

Satu Mahasiswa Lamongan Tertahan di Wuhan, Berharap Segera PulangRektor Unesa Surabaya, Prof Nurhasan saat berkunjung ke rumah Humaidi Said di Lamongan. IDN Times/Imron

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kondisi di Wuhan saat ini masih mencekam. Akses keluar masuk Kota Wuhan ditutup dan mahasiswa dilarang keluar dari asrama. Kendati demikian pihaknya terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tiongkok untuk mengabarkan kondisi perkembangan yang ia alami. "Akses transportasi susah dan kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali di kamar belajar dan main game untuk melepaskan kejenuhan," pungkasnya.

Baca Juga: Unesa Janjikan Mahasiswanya yang Masih Tertahan di Wuhan Jadi Dosen

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya