Rekonstruksi Pembunuhan Mertua Sekda, Begini Kronologi Lengkapnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times - Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Hj Rowaini, ibu mertua Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lamongan Yuhronur Efendi. Rekonstruksi dilakukan di Desa Sumberwudi, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, Rabu (12/2), siang.
Rekonstruksi sendiri memperagakan 23 adegan yang diawali dengan pertemuan kedua pelaku Imam Winarto selaku eksekutor dan Sunarto sebagai otak aksi pembunuhan. Mereka bertemu di di warung milik tersangka Imam, yang jaraknya sekitar 150 meter dari rumah korban. "Rekonstruksi kasus pembunuhan ini menghadirkan dua orang pelaku pembunuhan," kata Kapolres Lamongan AKBP Harun di lokasi.
1. Kedua pelaku merencanakan pembunuhan di warung makan
Dalam pertemuan itu, Sunarto menjanjikan upah Rp200 juta kepada Imam jika berhasil membunuh korban. Dalam pertemuan pertama, Sunarto memberikan tanda jadi berupa uang sebesar Rp200 ribu kepada Imam. Sisanya akan dibayar jika tugas yang Imam jalankan berhasil.
2. Korban dibunuh dengan cara ditusuk lehernya sebanyak tiga kali
Akhirnya Imam bersedia menjadi eksekutor pembunuhan keji tersebut. Saat merencanakan pembunuhan Sunarto juga meminta kepada Imam agar Rowaini dibunuh dengan cara diracun, namun Imam menolak dengan alasan tidak mempunyai racun. Selanjutnya pelaku Winarto menyerahkan sepenuhnya rencana pembunuhan itu sepenuhnya kepada Imam. "Imam berencana membunuh korban dengan cara ditusuk mengunakan pisau pusaka," jelas Kapolres.
3. Pelaku masuk ke dalam rumah korban melalui pintu belakang
Usai menyiapkan pisau, Imam kemudian berjalan untuk menuju rumah korban pada sore hari. Ia kemudian masuk melalui pintu belakang. Kebetulan, saat itu pintu tidak dikunci. Pelaku akhirnya masuk dan mencari keberadaan korban. Aksi tersebut sebenarnya sempat dipergoki oleh Rowaini. Namun, korban tidak menaruh curiga lantaran keduanya juga sudah cukup lama mengenal. Maklum, Sunarto sudah lama menjadi anak kos Rowaini.
Baca Juga: Pembunuh Mertua Sekda Dijanjikan Rp200 Juta, Baru Dibayar Rp200 ribu
4. Usai membunuh, pelaku membawa dua buah handphone milik korban
Selanjutnya, pelaku Imam mengeluarkan pisau yang ia sembunyikan di saku celana. Kemudian dengan sadis ia menusuk leher korban sebanyak tiga kali. Korban tersungkur dan meninggal dunia di musala rumahnya.
Pelaku kemudian mencuci tangan di wastafel rumah korban. Setalah itu, ia membawa dua buah handphone milik Rowaini. "Pisau yang digunakan untuk membunuh korban kemudian di masukkan ke drum air di rumah pelaku dan Imam kabur," pungkasnya.
Baca Juga: Direncanakan, Pembunuhan Mertua Sekda Lamongan karena Sakit Hati