Puluhan Warga Bojonegoro Ketipu Arisan Online, Kerugian Miliaran

Pelaku arisan online kini melarikan diri

Bojonegoro, IDN Times - Puluhan warga Bojonegoro menjadi korban arisan bodong yang diduga dilakukan oleh pelaku berinisial DS, warga Desa Ngraho, Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro. Akibatnya, para korban harus mengalami kerugian hingga Rp1,3 miliar. Kasus arisan bodong terungkap setelah para korbannya merasa curiga karena sudah membayar tapi tak kunjung mendapatkan arisan tersebut. 

1. Rata-rata korban sudah setor Rp10 sampai 50 juta

Puluhan Warga Bojonegoro Ketipu Arisan Online, Kerugian MiliaranSejumlah warga yang diduga menjadi korban arisan bodong mendatangi rumah DS di Bojonegoro. Dok Istimewa

Sejumlah orang yang menjadi korban bahkan telah mendatangi rumah pelaku, namun pelaku, namun para korban hanya ditemui oleh kerabat sementara pelaku DS sudah tidak ada di rumah. Kapolsek Gayam AKP Bambang Edi Trenggani saat dikonfirmasi IDN Times mengatakan, rata-rata korban sudah setor uang antara Rp10-50 juta.

"Beberapa Korban sudah melapor ke Polres Bojonegoro sekitar Bulan Juni kemarin, selanjutnya dari Polres Di arahkan ke polsek," terang Bambang, Minggu (13/11/2022).

Baca Juga: Viral Video Napi Pesta Sabu di Penjara Bojonegoro, Kok Bisa?

2. Pelaku kini menghilang diduga melarikan diri

Puluhan Warga Bojonegoro Ketipu Arisan Online, Kerugian MiliaranGedung Mapolres Bojonegoro. IDN Times/Imron

Sebelum sejumlah warga mendatangi rumah DS, kata Bambang, pelaku maupun korban juga pernah di mediasi di polsek. Saat itu, terlapor sepakat melakukan perdamaian dan di beri waktu 2 bulan atau 1 November 2022 ini bersedia membayar. Namun hingga jatuh tempo pelaku malah melarikan diri.

"Sudah ada mediasi dan saat itu terlapor bersedia membayar awal November ini, tapi sampai sekarang belum ada dan akhirnya korban mendatangi rumah DS," jelasnya.

3. Admin arisan tak tahu, karena ia diminta untuk mencatat transaksi dari korban

Puluhan Warga Bojonegoro Ketipu Arisan Online, Kerugian MiliaranGedung Mapolres Bojonegoro. IDN Times/Imron

Dikonfirmasi terpisah, Ika Devi Kurnia Putri (27), salah satu admin arisan mengaku tidak tahu permasalahan tersebut, dirinya hanya diminta oleh pelaku bertugas mencatat pembukuan dari para korban. Sementara uang yang disetor korban larinya ke rekening pelaku.

"Karena saya dan pelaku ini teman dan saya ditawari untuk kerja dengannya. Tugasnya mencatat untuk keuangannya ada pada sama pelaku dan saya dulu ikut di sini dari awal Februari 2020, sedangkan saya baru mengetahui kalau arisan ini sudah ada dari tahun 2018," pungkasnya.

Baca Juga: Banjir Bandang di Bojonegoro, Ratusan Rumah Warga Terendam

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya