Pulang dari Jakarta, Satu Anggota Dewan Diisolasi di RSUD Tuban
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tuban, IDN Times - Salah satu anggota DPRD Kabupaten Tuban terpaksa harus menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD dr Koesma Tuban sejak Jumat malam (27/3). Anggota dewan tersebut dirawat karena mengalami gejala mirip virus corona, seperti demam tinggi, batuk, dan flu.
Yang bersangkutan diketahui baru saja pulang dari Jakarta. Guna memastikan apakah pasien tersebut terjangkit COVID-19 atau hanya flu biasa, tim dokter RSUD dr Koesma Tuban telah mengambil sampel darah dan dikirim ke laboratorium kesehatan di Surabaya. Saat ini status dia masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP).
1. Ada tiga PDP yang dirawat di RSUD dr Koesma Tuban
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban Bambang Priyo Utomo menjelaskan, saat ini RSUD dr Koesma Tuban total telah menangani tiga PDP. Mereka berasal dari Kecamatan Tuban, Semanding, dan Tambakboyo. Mereka rata-rata mengalami keluhan yang sama yakni demam, batuk, dan flu. Salah satu di antara mereka diketahui memiliki riwayat perjalanan ke Surabaya selama sepekan.
2. Alami gejala demam, flu, dan batuk
Selepas dari Kota Pahlawan, pasien itu kemudian mengalami gejala penyakit mirip corona, seperti batuk, flu, dan demam tinggi. Ia sendiri sudah menjalani perawatan medis selama tiga hari.
Sementara tim dokter RSUD setempat juga sudah mengambil sampel darah dan dahak pasien untuk dikirim ke laboratorium di Surabaya. "Iya mas benar, PDP tersebut baru saja pulang dari Surabaya dan pasiennya juga sudah kita tangani," terang Bambang, Minggu (29/3).
Baca Juga: Langka, Hand Sanitizer di RSUD dr. Koesma Tuban Jadi Sasaran Pencuri
3. Satu PDP negatif COVID-19
Untuk PDP, lanjut Bambang, asal KecamatanTambakboyo yang sebelumnya menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD dr Koesma Tuban,selama sepekan, juga sudah dinyatakan sembuh. Hasil lab menunjukkan bahwa pasien tersebut negatif COVID-19.
"Alhamdulillah sudah sembuh, tapi masih kami lakukan perawatan dan hasil labnya juga negatif corona," imbuhnya.
4. Banyak warga Tuban yang pulang dari perantauan
Sementara untuk jumlah ODP di Kabupaten Tuban terus mengalami tren peningkatan setiap harinya. Kenaikan ODP sendiri disebabkan karena adanya warga Tuban yang sebelumnya tinggal di daerah lain, baik untuk keperluan mencari nafkah, maupun menempuh pendidikan.
"Karena sekolah-sekolah juga libur karena adanya virus corona, jadi banyak yang pulang(ke Tuban). Selain itu, para pekerja baik dari luar maupun dalam juga berdatangan," terangnya.
Baca Juga: Jumlah OPD di Tuban Terus Bertambah, Dinkes Lakukan Pemantauan