Permintaan Meningkat, Sarung Tenun Lamongan Juga Diminati Krisdayanti

Permintaan sarung tenun ikat juga sampai ke luar negeri

Lamongan, IDN Times - Bulan Ramadan membawa berkah tersendiri bagi perajin sarung tenun ikat di Desa Parengan, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan. Di bulan suci ini permintaan sarung meningkat 5 kali lipat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Tak hanya datang dari dalam negeri saja, permintaan juga datang dari luar negeri seperti Timur Tengah dan Malaysia. Bahkan, beberapa pesohor Tanah Air pun disebut menjadi pelanggan setia produk ini.

1. Permintaan sarung tenun ikat meningkat 10 kali lipat

Permintaan Meningkat, Sarung Tenun Lamongan Juga Diminati KrisdayantiPengrajin sarung tenun ikat di Kabupaten Lamongan. IDN Times/Imron

Miftahul Khoiri, salah satu perajin mengatakan, sebelum puasa, sarung tenun ikat buatannya hanya laku 2 sampai 3 kodi. Namun kali ini sarung yang ia produksi laku 10 sampai 12 kodi.

"Alhamdulillah tahun ini pesanan banyak mas. Tahun 2020 kemarin penjualan turun drastis karena virus corona. Tapi sekarang, sejak COVID-19 di Indonesia sudah berangsur-angsur hilang, Alhamdulillah permintaan banyak lagi," kata Miftahul, Rabu (21/4/2021).

2. Pandemik COVID-19 jumlah pekerja dikurangi

Permintaan Meningkat, Sarung Tenun Lamongan Juga Diminati KrisdayantiMiftahul Khoiri salah satu pengrajin sarung tenun ikat di Lamongan. IDN Times/Imron

Meski, bulan ini banyak pesanan sarung tenun ikat. Namun tidak semua pekerjanya yang berjumlah 100 orang masuk. Miftahul hanya mempekerjakan 75 orang karena kondisi pasar juga belum sepenuhnya membaik.

"Ya karena COVID-19 karyawan kami 100 orang kita kurangi. Berhubung saya juga sebagai pemborong proyek, maka karyawan kami yang nganggur itu kita ajak kerja sebagai kuli bangunan," jelasnya.

Baca Juga: Rumah di Lamongan Terbakar Akibat Obat Nyamuk, Satu Tewas

3. Sarung tenun ikat sudah diekspor ke luar negeri

Permintaan Meningkat, Sarung Tenun Lamongan Juga Diminati KrisdayantiSentra produksi tenun ikat di Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan. IDN Times/Imron

Miftahul sendiri menjual produknya dengan kisaran harga yang beragam, mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Sarung-sarung tersebut selain di jual di rumah produksi Paradila, Maduran, juga dikirim ke beberapa toko perwakilan di seluruh Indonesia, seperti, Jakarta, Surabaya, Kalimantan Timur, Manado dan beberapa kota lainnya.

"Alhamdulillah selain dalam negeri kami juga memenuhi permintaan dari luar seperti Somalia dan untuk busana tenun ikat itu kita ekspor ke Malaysia," jelasnya.

4. Busana tenun ikat muslim juga banyak dipakai artis ibu kota

Permintaan Meningkat, Sarung Tenun Lamongan Juga Diminati KrisdayantiMiftahul Khoiri salah satu pengrajin sarung tenun ikat di Lamongan. IDN Times/Imron

Agar selalu diminati masyarakat luas, Miftahul juga selalu mengikuti tren motif yang berkembang. Meski begitu, ciri khas batik Lamongan tidak pernah ditinggal. Apa yang ia lakukan pun terbukti. Sarung miliknya tak jarang dipakai oleh pesohor.

"Selain memproduksi sarung, kami juga memproduksi busana tenun ikat muslim dan Alhamdulillah hampir 100 persen artis ibu kota Jakarta memakai busana tenun ikat muslim dari kita, seperti mbak Krisdayanti dan lainnya," pungkasnya.

Baca Juga: Pasang Baliho Ucapan Puasa,  Pria di Lamongan Tewas Tersengat Listrik

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya