Pasien Tak Lagi Antre Obat, RSM Babat Luncurkan Layanan JAS Ekspress

Biasanya pasien harus mengantre hingga larut malam

Lamongan, IDN Times - Rumah Sakit Muhammadiyah (RSM) Babat, Lamongan resmi meluncur layanan antar obat ke rumah pasien. Namanya Jasa Antar Sehari (JAS) Ekspress. Layanan ini sekaligus menjawab keluhan masyarakat yang selama ini terlalu lama mengantre obat hingga larut malam. 

1. Mengurangi antrean panjang di tengah wabah COVID-19

Pasien Tak Lagi Antre Obat, RSM Babat Luncurkan Layanan JAS EkspressAntrean obat di Rumah Sakit Muhammadiyah Babat. Foto diambil sebelum pandemi COVID-19. IDN Times/Istimewa

Maklum saja, dokter yang bertugas di poli rumah sakit itu baru membuka layanan praktik pukul 16.00 WIB. Selain itu, jasa antar obat itu juga bertujuan mengurangi kerumunan pasien di tengah merebaknya COVID-19 di Lamongan.

"Melihat keterbatasan area di beberapa unit layanan rumah sakit, terutama satuan kerja farmasi akibat padatnya kunjungan di poliklinik spesialis, maka layanan ini kami luncurkan," kata Direktur RSM Babat Erniek Saptowati, Minggu (19/4).

2. Pasien tinggal menghubungi petugas apoteker dan mencatat alamat rumah

Pasien Tak Lagi Antre Obat, RSM Babat Luncurkan Layanan JAS EkspressPetugas Rumah Sakit Muhammadiyah Babat meracik obat. IDN Times/Istimewa

Erniek menjelaskan, layanan yang dikelola oleh koperasi rumah sakit Muhammadiyah itu cukup praktis. Pasien yang sudah menjalani pemeriksaan di sejumlah poli cukup menghubungi petugas apoteker. Kemudian jasa kurir akan mengantarkan obat ke rumah pasien sesuai alamat yang diberikan.

"Karena layanan ini jasa antar sehari, maka kami pastikan dalam sehari obat akan bisa diterima pasien," jelasnya.

Baca Juga: Sejumlah 'Pocong' di Lamongan Bagikan Masker Gratis

3. Pasien cukup membayar Rp20 ribu

Pasien Tak Lagi Antre Obat, RSM Babat Luncurkan Layanan JAS EkspressRumah Sakit Muhammadiyah Babat. IDN Times/Istimewa

Untuk sekali antar obat ke rumah pasien luar Kabupaten, seperti Bojonegoro, Tuban mereka hanya dikenakan biaya tambahan sebesar Rp20 ribu saja. Sedangkan pasien dalam kota biayanya lebih murah.

"Karena petugas antar atau kurir itu rekan kami, jadi ada biaya tambahan (biaya). Sebelum program ini kami luncurkan, banyak masyarakat justru merasa terbantu karena mereka selesai diperiksa bisa langsung pulang," terangnya.

4. JAS Ekspress merupakan ide Dirut RSM Babat

Pasien Tak Lagi Antre Obat, RSM Babat Luncurkan Layanan JAS EkspressPetugas Rumah Sakit Muhammadiyah Babat meracik obat. IDN Times/Istimewa

Lebih lanjut Erniek mengatakan, program JAS Ekspress sendiri murni inisiatif direktur dengan tujuan membantu mengurai permasalahan RSM Babat. Rumah sakit berusaha memenuhi layanan farmasi berbasis safety dan kompetensi.

"Diharapkan dengan JAS Ekspress, minimal dapat mengurangi keluhan antrean dari masyarakat pengguna layanan RSM Babat, katanya.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Corona, RSUM Babat Bagikan 300 Liter Hand Sanitizer

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya