Pabrik Kayu di Lamongan Terbakar, Kerugian Ditaksir hingga Rp5 Miliar 

Lima unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan

Lamongan, IDN Times- Sebuah pabrik pengolahan kayu di Desa Dradah Blumbang, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan hangus terbakar, Jumat dini hari (25/10). Akibat kebakaran tersebut, pemilik pabrik bernama Haruna Soemitro mengalami kerugian hingga 5 miliar rupiah.

Sedangkan penyebab kebakaran sendiri, hingga kini masih diselidiki oleh Polres Lamongan. "Untuk penyebab kebakaran masih kami selidiki. Kami belum bisa menyimpulkan apakah kebakaran ini diakibatkan dari hubungan arus pendek listrik atau lainnya," kata Kasat Reskrim Polres Lamongan AKP Wahyu Norman Hidayat.

1. Api berasal dari ruang pengelolaan serbuk kayu

Pabrik Kayu di Lamongan Terbakar, Kerugian Ditaksir hingga Rp5 Miliar Kebakaran pabrik kayu di Lamongan, Jumat (25/10). IDN Times/Istimewa

Norman menjelaskan, kebakaran yang melanda pabrik pengolahan kayu itu pertama kali diketahui salah satu penjaga pabrik bernama Warsid. Saat itu Warsid melihat api di salah satu ruangan pengolahan serbuk kayu. Api kemudian menjalar ke bagian ruangan lainnya dan semakin membesar.

"Yang melihat pertama kali adalah Warsid dan beliau juga sudah kami mintai keterangan," jelas perwira polisi berpangkat tiga balok di pundak ini.

2. Pemadaman terkendala angin kencang

Pabrik Kayu di Lamongan Terbakar, Kerugian Ditaksir hingga Rp5 Miliar Kebakaran pabrik kayu di Lamongan, Jumat (25/10). IDN Times/Istimewa

Karena melihat kobaran api yang semakin membesar, Warsid kemudian melapor ke atasannya. Selanjutnya, pengelola pabrik menghubungi petugas pemadam kebakaran.

"Angin kencang yang terjadi sedikit merepotkan petugas. Sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk memadamkan api, sekaligus proses pembasahan," imbuhnya.

Baca Juga: Pelantikan Presiden, Pelajar di Lamongan Bentangkan Bendera Raksasa  

3. Butuh 2 jam untuk padamkan api

Pabrik Kayu di Lamongan Terbakar, Kerugian Ditaksir hingga Rp5 Miliar Kebakaran pabrik kayu di Lamonga, Jumat (24/10). IDN Times/Istimewa

Lima unit mobil PMK dari UPT Babat dan Ngimbang dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan api. Sementara petugas baru bisa memadamkan api sekitar 2 jam.

Banyaknya material kayu yang mudah terbakar membuat api dengan cepat melahap seluruh isi kayu yang ada di gudang, sehingga pemilik pabrik tidak bisa menyelematkan barang. "Tidak ada yang bisa diselamatkan dan taksiran kerugian mencapai Rp 5 miliar," ungkapnya.

Baca Juga: Kebakaran di Gunung Ijen Mulai Mengancam Lahan Perkebunan Warga

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya